KOMPAS.com - Sebagian orang bisa lebih peka mendengar suara-suara yang jamak tidak diperhatikan orang sekitarnya.
Misalkan ketika seseorang kecap saat makan, mengembuskan napas, menguap, berdeham, serta suara berulang lainnya.
Tak hanya peka, sebagian di antara mereka juga ada menunjukkan sikap kesal, marah, atau sangat terganggu ketika mendengar suara kecap saat makan dan lainnya.
Baca juga: 10 Tanda Patah Hati Mengusik Kesehatan Mental dan Fisik
Kondisi seperti ini bisa jadi tanda misophonia. Gangguan ini apabila tidak diatasi bisa mengganggu relasi sosial sampai kesehatan mental seseorang.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu misophonia, tanda, penyebab, sampai cara mengatasinya.
Melansir Harvard Health Publishing, misophonia adalah gangguan emosional saat seseorang kesal mendengar suara-suara yang lazimnya tidak mengganggu orang lain.
Ketika mendengar suara orang kecap saat makan, mengembuskan napas, menguap, berdeham, dan sebagainya; para penderita misophonia bisa stres.
Setelah itu, mereka akan marah atau muncul keinginan untuk menjauh dari sumber suara.
Misophonia biasanya muncul saat seseorang berusia 12 tahun. Sayangnya, banyak pengidap gangguan ini yang menyembunyikan kondisinya karena malu atau merasa gangguan perilakunya tidak masuk akal.
Baca juga: 10 Cara Menjaga Kesehatan Mental
Gangguan misophonia bisa ringan sampai parah. Responsnya ketika mendengar suara yang mengusik pun beragam.
Melansir WebMD, tanda misophonia ringan yakni ketika mendengar suara tertentu penderita jadi merasakan:
Sementara iti, gejala misophonia berat yakni ketika mendengar suara tertentu penderita jadi merasakan:
Di beberapa kasus yang parah, penderita misophonia berat juga bisa mengalami serangan kecemasan sampai kram ketika mendengar sumber suara yang dirasa mengganggu.
Imbasnya, mereka jadi enggan ketika diajak ke luar rumah karena emoh merasakan respons negatif ketika gangguan kesehatannya kambuh.
Baca juga: Apa Itu Me Time dan Arti Pentingnya bagi Kesehatan Mental?
Gangguan kesehatan mental yang umumnya bersifat menetap ini biasanya muncul sejak usia antara 9 sampai 13 tahun.