Penelitian menunjukkan, cara terbaik memetik manfaat pola makan sehat adalah meningkatkan asupan buah dan sayur setidaknya lima porsi setiap hari.
Satu porsi sayuran bisa dipenuhi dari satu cangkir sayuran mentah atau berdaun, setengah cangkir sayuran matang, atau segelas jus sayuran.
Sedangkan satu porsi buah sama dengan satu buah sebesar bola tenis, satu buah pisang ukuran tanggung, segelas jus buah, atau satu cangkir buah yang dipotong-potong dadu.
Tubuh membutuhkan kolesterol untuk menjaga kesehatan sel tubuh. Tapi, terlalu banyak kolesterol dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Selain itu, orang yang gemar makan makanan tinggi lemak jenuh biasanya juga memiliki kadar kolesterol tinggi.
Makanan tinggi lemak jenuh dan trans di antaranya gorengan, daging sapi, keju, kuning telur, mentega, susu, kulit ayam, keripik, kerupuk, biskuit, sampai es krim.
Untuk mengontrol kadar kolesterol, penderita stroke disarankan untuk mengurangi makanan dari protein hewani, batasi porsinya kurang dari 85 gram.
Hindari makanan tinggi lemak jahat. Selain itu, pilih makanan yang dikukus, tumis, atau panggang.
Baca juga: Kenali Apa itu Aterosklerosis, Penyebab Serangan Jantung sampai Stroke
Makanan untuk penderita stroke juga wajib rendah garam, sodium, dan natrium. Untuk penderita stroke, batasi asupannya tak lebih dari 1.500 miligram per hari.
Alih-alih menambahkan banyak garam, tambahkan rempah-rempah untuk menambah cita rasa.
Tak hanya itu, makanan instan, makanan berpengawet, makanan olahan, makanan kalengan, dan makanan siap saji biasanya juga tinggi natrium atau garam.
Pilih jenis makanan segar yang dimasak secara sehat, agar konsumsi garam bisa dikendalikan.
Minimalkan juga makanan ringan seperti keripik, kerupuk, kacang siap makan yang umumnya juga tinggi garam.
Makanan yang banyak mengandung serat adalah buah dan sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.