KOMPAS.com – Beberapa kondisi yang bisa dicurigai sebagai gejala penyakit jantung tak boleh dibiarkan begitu saja.
Jika Anda mengalaminya, lebih baik segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dini dan penanganan paling tepat atas keluhan yang Anda rasakan.
Penyakit jantung adalah kondisi yang sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kematian.
Baca juga: Yang Harus Dilakuan Ketika Melihat Orang Lain Mengalami Serangan Jantung
Misalnya, pada penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner bisa menimbulkan serangan jantung mendadak yang berujung kematian.
Serangan jantung terjadi akibat terhambatnya aliran darah menuju jantung, sehingga suplai oksigen dan nutrisi di otot jantung dan jaringan di sekitar jantung berkurang.
Tak seperti otot tubuh lainnya, otot jantung sayangnya tidak memiliki kemampuan beregenerasi.
Jika terdapat sedikit saja kerusakan, maka akan berakibat fatal bagi tubuh.
Semakin lama serangan jantung terjadi, maka kian banyak pula kerusakan di organ jantung.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda penyakit jantung untuk bisa dibicarakan dengan dokter.
Beberapa orang bahkan sangat perlu memahami ciri-ciri penyakit jantung jika mereka memiliki faktor risiko penyakit jantung, seperti:
Baca juga: Yang Harus Dilakukan Ketika Merasa Mengalami Serangan Jantung
Ketahuilah bahwa gejala penyakit jantung pada setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung jenis penyakitnya.
Ada yang menunjukkan tanda penyakit jantung yang khas, tapi sebagian lainnya tidak menunjukkan gejala penyakit jantung yang jelas.
Maka dari itu, penderita bisa saja baru menyadari bahwa dirinya terkena penyakit jantung ketika kondisinya sudah parah.
Bahkan, tidak jarang dari penderita pada akhirnya meregang nyawa karena keterlembatan dalam memperoleh penanangan.
Berikut ini adalah ragam gejala penyakit jantung yang tak boleh disepelekan:
1. Timbul rasa nyeri dada (angina pectoris)
Rasa nyeri di dada adalah salah satu gejala penyakit jantung yang paling umum.
Baca juga: 4 Penyebab Nyeri Dada Ketika Hamil dan Cara Mengatasinya
Rasa nyeri ini timbul karena otot jantung tidak mendapatkan cukup suplai darah, sehingga kekurangan oksigan (O2).
Rasa nyeri di dada dapat muncul dan menjalar di beberapa bagian tubuh lain, seperti leher, bahu, dada, dan lengan.
Intensitas timbulnya rasa nyeri ini bisa bervariasi karena berhubungan dengan aktivitas atau emosi masing-masing penderita.
Rasa nyeri yang muncul bisa stabil atau tidak stabil.
Untuk rasa nyeri yang stabil biasanya berlangsung dengan durasi 30 detik hingga beberapa menit.
Rasa nyeri akibat penyakit jantung biasanya akan hilang apabila penderita beristirahat, menenangkan diri, atau mengonsumsi obat-obatan.
Rasa nyeri yang tidak stabil biasanya bertahan atau tidak segera menghilang meskipun penderitanya beristirahat atau menenangkan diri.
Tak jarang, rasa nyeri ini juga disertai dengan keringat dingin, lemas, dan bahkan pingsan.
Baca juga: 7 Perubahan Gaya Hidup yang Harus Dilakukan Setelah Serangan Jantung
Berikut ini pemaparan spesifikasi rasa nyeri yang terjadi di bagian tubuh tertentu sebagai pertanda gejala penyakit jantung:
2. Sesak napas
Rasa nyeri dan tidak nyaman di dada sebagai gejala penyakit jantung biasanya disertai dengan sesak napas (dyspnea).
Sesak napas terjadi karena ketidakmampuan tubuh untuk mendapatkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida (CO2) karena masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru.
Baca juga: 8 Penyebab Nyeri Dada Saat Menelan yang Perlu Diwaspadai
Masyarakat yang awam terhadap gejala penyakit jantung pada umumnya menyamakan sesak napas sebagai gangguan paru-paru.
Tapi, hal tersebut tidak selalu benar karena berdasarkan laporan, 75 persen penyebab dari sesak napas bahkan berasal dari jantung.
Dengan begitu, sangat baik jika Anda segera pergi ke dokter ketika mengalami sesak napas yang belum diketahui penyebabnya.
3. Denyut jantung tak teratur
Jika irama denyut jantung tidak teratur dan aneh, perlu diwaspadai sebagai gejala penyakit jantung yang dapat berakibat fatal.
Ketidakteraturan denyut jantung pada penyakit jantung disebabkan oleh penebalan otot di katup jantung, sehingga katup jantung mengalami penyempitan dan berakibat pada kebocoran jantung.
Baca juga: 6 Jenis Penyakit Jantung dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai
4. Rasa lelah terus-menerus
Sering mengalami kelelahan yang luar biasa dan berkepanjangan padahal tidak habis melakukan pekerjaan yang berat dapat menjadi salah satu gejala penyakit jantung.
Gejala ini dapat muncul sebulan lebih awal dari serangan jantung dan biasanya disertai dengan sulit tidur, sulit bernapas, dan gangguan pencernaan.
Jika segera disadari, jangka waktu sebulan dapat dimanfaatkan untuk melakukan upaya pencegahan sebelum serangan jantung benar-benar terjadi.
5. Pusing
Pusing rupanya juga bisa menjadi gejala penyakit jantung yang tak boleh disepelakan.
Rasa pusing pada penyakit jantung muncul sebagai akibat menurunnya kemampuan jantung untuk memompa darah, sehingga aliran darah dalam tubuh menjadi terganggu.
6. Sakit perut, mual, dan muntah
Kebanyakan penderita penyakit jantung mengalami sakit perut, mual, muntah, dan bahkan disertai dengan gangguan selera makan.
Baca juga: 11 Cara Mengatasi Heartburn Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Kondisi ini dapat terjadi akibat adanya pembengkakak di perut.
Biasanya gejala sakit perut, mual, dan mutah disalahartikan sebagai masuk angin, sehingga tindakan pengobatan yang dilakukan tidak tepat sasaran.
7. Batuk-batuk
Batuk-batuk juga bisa menjadi tanda-tanda penyakit jantung.
Batuk pada dasarnya adalah tindakan refleks naluriah atau mekanisme kerja tubuh untuk mengusir benda asing yang dapat mengiritasi saluran pernapasan.
Bahkan, produksi lendir (ketika batuk) merupakan sebuah mekanisme perlindungan yang digunakan untuk tujuan yang sama.
Tapi, batuk yang parah dan terus-menerus bisa disebabkan karena penyakit tertentu dan tidak boleh dianggap remeh.
Batuk kronis ini pada umumnya menjadi sebuah indikasi adanya infeksi saluran pernafasan.
Tapi pada kenyatannya, hal itu mungkin juga memiliki kaitan dengan penyakit jantung.
Jantung adalah organ pemompa yang memasok darah terdeoksigenasi ke paru-paru, yang kemudian dibawa pembuluh darah ke seluruh bagian tubuh.
Baca juga: 12 Obat Batuk Herbal dari Bahan Makanan Rumahan
Jika kemampuan memompa jantung terganggu atau terserang penyakit, hal ini akan menimbulkan kongesti paru.
Cairan di dalam paru-paru dan jantung dapat menimbulkan gejala seperti batuk, sesak napas atau tersengal-sengal.
8. Pingsan (syncope)
Penderita syncope bisa sampai kehilangan kesadaran.
Ditinjau dari etimolog, penyakit syncope bisa disebabkan oleh gangguan detak jantung, gangguan dinding jantung, dan tekanan darah tinggi, sehingga detak jantung menjadi tidak berirama atau beraturan.
9. Mendengkur
Jika Anda mendengkur saat tidur, tidak ada salahnya berbicara dengan dokter.
Pasalnya, mendengkur saat tidur bisa jadi prediksi terjadinya serangan jantung.
Baca juga: Benarkah Mendengkur Bisa Jadi Gejala Penyakit Jantung?
Perlu diketahu bahwa dengkuran yang melibatkan terputusnya napas saat tidur atau kondisi yang dinamakan obstructive sleep apnea (OSA) dapat berakibat buruk bagi tubuh.
Sleep apnea dapat membuat seseorang terkena penyakit jantung dan stroke dalam waktu yang lama.
Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang terkena speep apnea memiliki kenaikan risiko terkana serangan jantung lebih tinggi 40 persen dibanding dengan orang yang tidurnya nyenyak atau tanpa mendengkur.
Salah satu faktor risiko sleep apnea adalah memiliki berat badan berlebih.
10. Sakit perut atau gangguan pencernaan
Banyak penderita penyakit jantung melaporkan pernah merasakan tanda mirip gangguan pencernaan seperti rasa panas dan sakit di dada atau perut bagian atas (heartburn).
Kondisi ini bisa terjadi mengingat letak jantung, tenggorokan, dan perut posisinya saling berdekatan.
Jika ada gangguan pencernaan disertai gejala penyakit jantung lainnya, jangan ragu periksakan diri ke dokter.
11. Mendapati keringat dingin
Keluar keringat dingin tanpa sebab jelas juga bisa menjadi gejala penyakit jantung.
Jika Anda mengalami kondisi tersebut disertai gejala lain di atas, sebaiknya jangan tunda lagi untuk berkonsultasi ke dokter.
Baca juga: Sering Keluar Keringat Dingin Bisa Jadi Tanda Penyakit Apa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.