Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Efek Samping Terlalu Sering Pakai Hand Sanitizer

Kompas.com - 18/06/2021, 10:30 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Selama satu tahun terakhir, popularitas hand sanitizer semakin tinggi daripada tahun-tahun sebelumnya.

Produk pembersih tangan portable membunuh kuman di tangan ini dapat membantu memperlambat penyebaran penyakit menular seperti COVID-19.

Hand sanitizer telah terbukti bermanfaat dalam membunuh kuman, tetapi ternyata penggunaannya yang terlalu sering dapat memiliki efek samping.

Baca juga: Bisakah Vaksin Melawan COVID-19 Varian Delta?

Oleh karena itu, banyak ahli kesehatan menyarankan untuk mencuci tangan alih-alih menggunakan hand sanitizer.

Berikut ini beberapa efek samping yang akan timbul pada pemakaian hand sanitizer, seperti dirangkum dari Healthline.

Membuat kulit kering

Alkohol adalah antiseptik yang efektif, artinya terbukti membunuh bakteri dan virus pada permukaan organik.

Namun alkohol juga diketahui dapat menyebabkan kulit kering.

Saat mengoleskan beberapa kali dalam sehari setiap hari, produk tersebut menghilangkan kelembapan dari kulit.

Hal ini dapat menyebabkan kulit menjadi kering, bersisik, dan sensitif terhadap sentuhan.

Selain tidak nyaman, American Academy of Dermatology Association (AAD) mengatakan bahwa memiliki kulit kering sebenarnya dapat meningkatkan peluang untuk tertular kuman.

Baca juga: Sudah Mendapatkan Vaksin Covid-19, Amankah Melakukan Jabat Tangan?

Memicu munculnya eksim

Jika seseorang memiliki eksim, hand sanitizer dapat memperburuk eksim.

Hal ini disebabkan, bahan kimia yang ada dalam hand sanitizer dapat memperburuk eksim.

Selain itu, bahan-bahan tersebut juga dapat menyebabkan timbulnya eksim.

Ada beberapa orang melaporkan bahwa mereka merasa gatal dan muncul bercak eksim setelah menggunakan hand sanitizer.

Dapat memengaruhi hormon

Pembersih tangan terkadang mengandung bahan yang disebut triclosan.

Menurut US Food and Drug Administration (FDA), triclosan dimaksudkan untuk membunuh bakteri, dan telah digunakan dalam produk dari pasta gigi hingga sabun mandi.

Namun, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa paparan tinggi triclosan dapat mengganggu siklus hormon alami dan bahkan berdampak pada kesuburan.

Baca juga: Tinnitus Masuk dalam Daftar Gejala Covid-19, Kok Bisa?

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami dampak triclosan pada manusia, tetapi bahan tersebut telah dilarang dari beberapa jenis produk.

Dapat berkontribusi pada resistensi antibiotik

Food and Drug Administration US (FDA) mengatakan, triclosan dimaksudkan untuk membunuh bakteri, tetapi penggunaan bahan ini secara berlebihan dapat berkontribusi pada peningkatan bakteri resisten antibiotik.

Sebuah penelitian berjudul “The impact of triclosan on the spread of antibiotic resistance in the environment” tentang bagaimana triclosan berkontribusi terhadap resistensi antibiotik menyimpulkan hal yang sama.

Para peneliti melihat adanya resistensi antibiotik pada penggunaan triclosan.

Namun, mereka belum mengetahui bagaimana hal tersebut bisa terjadi.

Baca juga: Apakah Penderita Asma Rentan Terinfeksi Covid-19?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com