KOMPAS.com - Serangan jantung bisa terjadi kapan dan di mana saja, termasuk saat seseorang sedang tidur.
Serangan jantung saat tidur terkadang membuat penderitanya terbangun, tapi terkadang gejalanya ringan seperti penyakit flu atau masuk angin saja.
Tak jarang, serangan jantung saat tidur berdampak fatal sampai merenggut nyawa pengidapnya.
Berikut penjelasan lebih lanjut terkait tanda, penyebab, dan cara mencegah serangan jantung saat tidur.
Baca juga: Hati-hati, Ini 6 Tanda Serangan Jantung Saat Olahraga
Melansir Live Strong, penyebab serangan jantung saat tidur biasanya karena pecahnya plak pembuluh darah arteri yang mengarah ke jantung.
Serangan jantung ini berisiko dialami orang yang merokok, gemar makan makanan tidak sehat seperti asupan tinggi lemak dan gula, malas bergerak, dan jarang olahraga.
Orang dengan kondisi tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, gula darah tinggi, dan berasal dari keluarga pengidap jantung juga riskan mengalami serangan jantung saat tidur.
Menurut American Heart Association, terdapat beberapa ciri-ciri serangan jantung saat tidur yang perlu diwaspadai, yakni:
Jika Anda merasakan tanda serangan jantung saat tidur di atas, segera cari pertolongan medis darurat.
Semakin cepat Anda mendapatkan pertolongan pertama, risiko komplikasi dan fatal bisa diminimalkan.
Baca juga: 3 Penyebab Serangan Jantung saat Olahraga
Dilansir dari Harvard Health Publishing, serangan jantung saat tidur tak boleh disepelekan.
Meskipun gejalanya ringan dan masalah kesehatan ini Anda tetap perlu melakukan pemeriksaan kesehatan ke rumah sakit untuk mencegah serangan jantung kedua yang potensial lebih fatal.
Dokter di rumah sakit biasanya akan melakukan pemeriksaan jantung dengan alat elektrokardiogram dan ekokardiogram.
Setelah diketahui kondisi serangan jantung, dokter akan merekomendasikan pengobatan dan menyarankan perubahan gaya hidup sehat untuk mencegah serangan jantung kedua.
Baca juga: 4 Ciri-ciri Serangan Jantung yang Pantang Diabaikan
Terdapat beberapa cara mencegah serangan jantung saat tidur yang perlu konsisten dilakukan setiap hari, di antaranya:
Selalu upayakan untuk mengisi piring makan setiap hari dengan komposisi sayuran, protein tanpa lemak jahat, dan karbohidrat dari biji-bijian utuh seperti beras merah atau roti gandum.
Batasi konsumsi gula, garam, lemak jenuh, dan lemak trans. Hindari segala macam gorengan, makanan olahan, dan makanan berpengawet.
Hindari gaya hidup malas bergerak atau mager seperti rebahan, duduk sepanjang hari, atau minim jalan kaki.
Bangun kebiasaan sering bergerak. Jika aktivitas sehari-hari banyak duduk, coba mulai jalankan rutinitas beranjak dari kursi selama satu atau dua menit setiap 30 menit sekali.
Anda bisa mengambil minum, ke kamar mandi, atau sekadar melakukan peregangan ringan.
Upayakan untuk jalan kaki setidaknya 10.000 langkah setiap hari. Jika target tersebut terlalu tinggi, coba usahakan secara bertahap.
Selain itu, pastikan Anda menyempatkan berolahraga ringan setengah jam selama lima hari dalam seminggu.
Tak perlu muluk-muluk. Pilih jenis yang bisa konsisten seperti jalan kaki, berenang, bersepeda, atau senam di rumah.
Baca juga: Kenali Apa itu Aterosklerosis, Penyebab Serangan Jantung sampai Stroke
Berhenti merokok adalah salah satu cara mencegah serangan jantung dan penyakit kronis lainnya.
Jika Anda kesulitan berhenti merokok sendiri, coba minta bantuan klinik berhenti merokok yang tersedia di sejumlah puskesmas dan rumah sakit.
Mengendalikan stres dan menjaga tidur berkualitas sekilas sepele, tapi penting untuk mencegah serangan jantung.
Hal yang tak kalah penting, periksa kondisi jantung dan diskusikan ke dokter yang biasa menangani terkait cara mencegah serangan jantung saat tidur sesuai kondisi kesehatan Anda.
Baca juga: 7 Pertolongan Pertama pada Serangan Jantung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.