KOMPAS.com - Ginjal memainkan peran penting dalam tubuh.
Ginjal bertindak sebagai sistem penyaringan tubuh dan membantu mengontrol kadar air.
Selain itu, ginjal juga berperan dalam menghilangkan limbah melalui urin (kencing).
Ginjal juga membantu mengatur tekanan darah, produksi sel darah merah, dan kadar kalsium dan mineral.
Namun terkadang ginjal tidak berkembang dengan baik dan akibatnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Baca juga: 10 Makanan yang Pantang Dikonsumsi Penderita Gagal Ginjal
Merangkum Kids Health, sering kali, kondisi ini dialami oleh orang dewasa, tetapi ternyata tidak menutup kemungkinan anak-anak pun dapat terkena penyakit ginjal.
Namun, penyakit ginjal pada anak biasanya disebabkan oleh faktor genetik, bukan gaya hidup seperti yang dialami oleh orang dewasa.
Banyak dari masalah ini dapat didiagnosis sebelum bayi lahir melalui tes pranatal rutin dan diobati dengan obat-obatan atau pembedahan saat anak masih kecil.
Masalah lain mungkin muncul kemudian dengan gejala seperti infeksi saluran kemih (ISK) , masalah pertumbuhan, atau tekanan darah tinggi (hipertensi).
Macam-macam penyakit ginjal pada anak
Penyakit ginjal yang paling umum pada anak-anak hadir saat lahir adalah sebagai berikut.
- Obstruksi katup uretra posterior, yani penyempitan atau obstruksi uretra yang terjadi pada anak laki-laki. Kondisi ini dapat didiagnosis sebelum bayi lahir atau setelahnya dan diobati dengan pembedahan.
- Hidronefrosis janin, yakni pembesaran salah satu atau kedua ginjal ini disebabkan oleh obstruksi pada saluran kemih yang sedang berkembang atau suatu kondisi yang disebut refluks vesicoureteral (VUR). Kondisi ini menyebabkan urin mengalir secara tidak normal ke belakang (atau refluks) dari kandung kemih ke ureter. Hidronefrosis janin biasanya didiagnosis sebelum anak lahir dan pengobatannya sangat bervariasi. Dalam beberapa kasus, kondisi ini hanya membutuhkan pemantauan berkelanjutan. Pada kasus lain, pembedahan harus dilakukan untuk membersihkan sumbatan dari saluran kemih.
- Penyakit ginjal polikistik, yakni kondisi ketika banyak kista berisi cairan berkembang di kedua ginjal. Kista dapat berkembang biak begitu banyak dan tumbuh begitu besar sehingga menyebabkan gagal ginjal. Sebagian besar penyakit ini disebabkan oleh faktor genetik. Dokter dapat mendiagnosisnya sebelum atau setelah anak lahir. Dalam beberapa kasus, tidak ada gejala. Namun, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan tekanan darah tinggi. Pengobatan untuk kondisi ini bervariasi — beberapa kasus dapat dikelola dengan perubahan pola makan; yang lain memerlukan transplantasi ginjal atau dialisis.
- Penyakit ginjal multikistik, yakni kondisi ketika kista besar berkembang di ginjal yang belum berkembang dengan baik. Kondisi ini akhirnya menyebabkan ginjal berhenti bekerja. Penyakit ginjal multikistik biasanya didiagnosis dengan USG prenatal sebelum lahir.
- Asidosis tubulus ginjal, yakni tubulopati ginjal yang jarang terjadi. Ginjal biasanya tidak mampu untuk menjaga perbedaan pH normal antara darah dan lumen tubulus ginjal.
- Tumor Wilms, yakni tumor yang biasanya menyerang anak laki-laki usia 3 - 4 tahun. Tumor ini terbilang langka dan biasanya menyerang ginjal.
- Glomerulonefritis, yakni peradangan pada glomerulus atau bagian ginjal yang digunakan untuk menyaring zat sisa.
- Sindrom nefrotik, yakni masalah pada ginjal yang menyebabkan kadar protein di dalam urine meningkat.
Baca juga: Gagal Ginjal Stadium Akhir: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya