Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos atau Fakta, Olahraga Malam Bisa Menyebabkan Paru-paru Basah?

Kompas.com - 22/06/2021, 18:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Orang yang menggunakan ventilator, sering digunakan di unit perawatan intensif, berisiko lebih tinggi terkena pneumonia jenis ini.

3. Pneumonia yang didapat dari perawatan kesehatan

Pneumonia yang didapat dari perawatan kesehatan adalah infeksi bakteri yang terjadi pada orang yang tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang atau yang menerima perawatan di klinik rawat jalan, termasuk pusat dialisis ginjal.

Seperti pneumonia yang didapat di rumah sakit, pneumonia yang didapat dari perawatan kesehatan dapat disebabkan oleh bakteri yang lebih resisten terhadap antibiotik.

4. Pneumonia aspirasi

Pneumonia aspirasi terjadi ketika seseorang menghirup makanan, minuman, muntahan, atau air liur ke dalam paru-paru.

Aspirasi lebih mungkin terjadi jika ada sesuatu yang mengganggu refleks muntah normal seseorang, seperti cedera otak atau masalah menelan, atau penggunaan alkohol atau obat-obatan yang berlebihan.

Baca juga: 3 Penyebab Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai

Faktor risiko pneumonia

Dilansir dari Very Well Health, paru-paru basah atau pneumonia pada dasarnya bisa menyerang siapa saja. Tetapi dua kelompok usia dengan risiko tertinggi untuk tertular dan memiliki kasus yang lebih parah adalah:

  • Anak-anak yang berusia 2 tahun atau lebih muda
  • Orang yang berusia 65 tahun ke atas

Faktor risiko pneumonia lainnya termasuk:

  • Sedang dirawat di rumah sakit. Ada berisiko lebih besar terkena pneumonia jika Anda berada di unit perawatan intensif rumah sakit, terutama jika Anda menggunakan mesin yang membantu Anda bernapas (ventilator)
  • Penyakit kronis. Anda lebih mungkin terkena pneumonia jika Anda menderita asma, penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), penyakit jantung, bronkiektasis, cystic fibrosis, diabetes, penyakit celiac, atau penyakit sel sabit
  • Kesulitan menelan. Jika Anda kesulitan menelan karena kondisi seperti penyakit Parkinson atau karena stroke, Anda berisiko lebih tinggi untuk menyedot makanan, minuman, air liur, atau muntah dan, dengan demikian, mengembangkan pneumonia aspirasi
  • Kesadaran berkurang. Apakah Anda dibius, rentan terhadap kejang umum, atau pernah dibius, episode penurunan kesadaran ini dapat berkontribusi pada pneumonia aspirasi
  • Tidak bisa batuk dengan benar atau cukup sering dapat menyebabkan pneumonia
  • Sistem kekebalan tubuh yang melemah atau tertekan. Orang yang mengidap HIV/AIDS, yang pernah menjalani transplantasi organ, atau yang menerima kemoterapi atau steroid jangka panjang berisiko
  • Merokok merusak pertahanan alami tubuh Anda terhadap bakteri dan virus yang menyebabkan pneumonia
  • Penggunaan narkoba atau alkohol berlebihan merupakan faktor risiko lain untuk pneumonia karena Anda dapat menghirup makanan, minuman, atau muntahan ke paru-paru saat Anda berada di bawah pengaruh obat dan minuman terlarang itu
  • Malnutrisi. Kekurangan gizi berkontribusi pada risiko lebih tinggi terkena pneumonia dan menjadi lebih parah, terutama pada anak kecil dan orang dewasa yang lebih tua. Diperkirakan kekurangan gizi adalah penyebab utama kematian pada 45 persen anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia
  • Kesehatan gigi yang buruk dapat menyebabkan pneumonia, terutama jika Anda memiliki gigi palsu
  • Berada di sekitar hewan dapat membuat Anda terkena kotoran yang terinfeksi yang masuk ke dalam tanah. Bahan kimia dan polutan tertentu juga dapat meningkatkan risiko pneumonia

Baca juga: Benarkah Telapak Tangan Sering Berkeringat Gejala Paru-paru Basah?

Sangat penting untuk menyadari bahwa risiko pneumonia meningkat dengan setiap faktor risiko kesehatan atau gaya hidup tambahan yang dimiliki masing-masing orang.

Dari penjelasan di atas, maka bisa dikatakan bahwa olahraga pada malam hari bisa menyebabkan paru-paru adalah sebuah mitos.

Jika Anda menderita batuk-batuk setelah melakukan olahraga malam atau kondisi lain yang dicurigai sebagai gejala paru-paru basah, sebaiknya tidak langsung panik. Ada berbagai kondisi medis lain yang lebih ringan bisa juga menyebabkan gejala menyerupai paru-paru basah.

Untuk memastikan penyebabnya, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.

Jadi, sah-sah saja jika Anda ingin melakukan olahraga pada malam hari asalnya harus tetap menyesuaikan kemampuan tubuh masing-masing. Olahraga berlebihan tentu tidak baik untuk kesehatan.

Selain itu, sebaiknya perhatikan olahraga malam Anda jangan sampai mengganggu jam tidur. Anda juga butuh tidur yang cukup yakni minimal 7-8 jam sehari untuk menunjang kesehatan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau