KOMPAS.com – Karena kesibukan kerja atau alasan lainnya, banyak orang tidak bisa secara rutin melakukan olahraga pada siang hari.
Orang-orang pun wajar jika kemudian berpikir ingin melakukan olahraga pada malam hari untuk menjaga tubuh tetap sehat dan membuat pikiran lebih rileks.
Tapi di Indonesia, telah lama muncul anggapan bahwa olahraga pada malam hari bisa menyebabkan penyakit paru-paru basah.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Tidur di Lantai Sebabkan Paru-paru Basah?
Apakah Anda pernah mendengar anggapan ini? Jika pernah, bagaimana tanggapan Anda? Apakah Anda sampai tidak jadi atau berhenti melakukan olahraga pada malam hari?
Dalam berbagai sumber, olahraga baik itu dilakukan pada siang hari atau malam hari tidak dicantumkan sebagai faktor risiko maupun penyebab paru-paru basah.
Dilansir dari Mayo Clinic, paru-paru basah yang dalam bahasa medis disebut sebagai pneumonia ini biasanya disebabkan olah suatu infeksi atau peradangan.
Banyak kuman dapat menjadi penyebab pneumonia. Kuman yang paling umum adalah bakteri dan virus di udara yang kita hirup.
Tubuh kita biasanya bisa mencegah kuman ini menginfeksi paru-paru. Namun terkadang kuman ini dapat mengalahkan sistem kekebalan tubuh kita, meskipun kesehatan kita secara umum dalam kondisi baik.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Tidur Pakai Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?
Berdasarkan jenis kuman yang menjadi penyebab dan di mana kita mendapat infeksi, pneumonia bisa dibagi menjadi beberapa jenis.
1. Pneumonia yang didapat dari komunitas
Pneumonia yang didapat dari komunitas adalah jenis pneumonia yang paling umum. Itu terjadi di luar rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.
Pneumonia ini mungkin disebabkan oleh:
Baca juga: Tips Terhindar dari Penularan Virus Corona Varian Baru
2. Pneumonia yang didapat di rumah sakit
Beberapa orang terkena pneumonia selama tinggal di rumah sakit karena penyakit lain.
Pneumonia yang didapat di rumah sakit bisa menjadi serius karena bakteri yang menyebabkannya mungkin lebih kebal terhadap antibiotik dan karena orang yang mengidapnya sudah sakit.
Orang yang menggunakan ventilator, sering digunakan di unit perawatan intensif, berisiko lebih tinggi terkena pneumonia jenis ini.
3. Pneumonia yang didapat dari perawatan kesehatan
Pneumonia yang didapat dari perawatan kesehatan adalah infeksi bakteri yang terjadi pada orang yang tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang atau yang menerima perawatan di klinik rawat jalan, termasuk pusat dialisis ginjal.
Seperti pneumonia yang didapat di rumah sakit, pneumonia yang didapat dari perawatan kesehatan dapat disebabkan oleh bakteri yang lebih resisten terhadap antibiotik.
4. Pneumonia aspirasi
Pneumonia aspirasi terjadi ketika seseorang menghirup makanan, minuman, muntahan, atau air liur ke dalam paru-paru.
Aspirasi lebih mungkin terjadi jika ada sesuatu yang mengganggu refleks muntah normal seseorang, seperti cedera otak atau masalah menelan, atau penggunaan alkohol atau obat-obatan yang berlebihan.
Baca juga: 3 Penyebab Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai
Dilansir dari Very Well Health, paru-paru basah atau pneumonia pada dasarnya bisa menyerang siapa saja. Tetapi dua kelompok usia dengan risiko tertinggi untuk tertular dan memiliki kasus yang lebih parah adalah:
Faktor risiko pneumonia lainnya termasuk:
Baca juga: Benarkah Telapak Tangan Sering Berkeringat Gejala Paru-paru Basah?
Sangat penting untuk menyadari bahwa risiko pneumonia meningkat dengan setiap faktor risiko kesehatan atau gaya hidup tambahan yang dimiliki masing-masing orang.
Dari penjelasan di atas, maka bisa dikatakan bahwa olahraga pada malam hari bisa menyebabkan paru-paru adalah sebuah mitos.
Jika Anda menderita batuk-batuk setelah melakukan olahraga malam atau kondisi lain yang dicurigai sebagai gejala paru-paru basah, sebaiknya tidak langsung panik. Ada berbagai kondisi medis lain yang lebih ringan bisa juga menyebabkan gejala menyerupai paru-paru basah.
Untuk memastikan penyebabnya, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.
Jadi, sah-sah saja jika Anda ingin melakukan olahraga pada malam hari asalnya harus tetap menyesuaikan kemampuan tubuh masing-masing. Olahraga berlebihan tentu tidak baik untuk kesehatan.
Selain itu, sebaiknya perhatikan olahraga malam Anda jangan sampai mengganggu jam tidur. Anda juga butuh tidur yang cukup yakni minimal 7-8 jam sehari untuk menunjang kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.