KOMPAS.com - Donasi plasma konvalesen menjadi salah satu terapi yang dilakukan untuk pasien Covid-19.
Terapi plasma konvalesen menggunakan darah dari orang yang telah sembuh dari suatu penyakit untuk membantu orang lain pulih.
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah memberikan otorisasi darurat untuk terapi plasma konvalesen dengan tingkat antibodi tinggi untuk mengobati Covid-19.
Dikutip dari Mayo Clinic, cara ini dapat digunakan untuk beberapa orang dengan sistem kekebalan yang lemah dan penyakit masih di tahap awal.
Baca juga: Pentingnya Memakai Masker Dobel untuk Mencegah Penularan Covid-19
Darah yang disumbangkan oleh orang yang telah pulih dari Covid-19 memiliki antibodi terhadap virus Covid-19.
Darah yang disumbangkan akan diproses untuk menghilangkan sel darah sehingga meninggalkan cairan (plasma) dan antibodi.
Plasma dan antibodi ini dapat diberikan kepada orang dengan Covid-19 untuk meningkatkan kemampuan mereka melawan virus.
Terapi ini pun saat ini banyak digalakkan oleh pemerintah dan Palang Merah Indonesia.
Mereka beramai-ramai mengampanyekan donasi darah plasma konvalesen kepada para mantan pasien Covid-19 yang sudah negatif.
Lalu, berapa kali seseorang dapat menyumbangkan plasma konvalesen?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.