Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Tanda-tanda Keputihan Normal dan Berbahaya

Kompas.com - 27/06/2021, 09:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Para wanita ada baiknya mengenali tanda-tanda keputihan normal dan berbahaya.

Keputihan atau keluarnya lendir seperti putih telur dari vagina biasanya merupakan bagian dari kesehatan reproduksi.

Dilansir dari Healthline, keluarnya lendir berwarna putih atau kekuningan ini menjadi bagian dari siklus menstruasi.

Baca juga: 5 Cara Menghilangkan Keputihan

Ketika wanita mengeluarkan banyak hormon estrogen, vagina akan mengeluarkan keputihan tanpa warna atau bening, elastis, atau berair.

Begitu lendir keputihan cenderung tipis dan elastis, hal itu bisa jadi tanda sel telur siap dilepaskan. Momentum ini biasanya digunakan sebagai penanda masa subur.

Lain halnya saat tubuh wanita memiliki banyak hormon progesteron. Keputihan akan berwarna putih, keruh, dan sedikit kental.

Saat lendir berwarna putih dan kental, tandanya wanita memasuki fase antara ovulasi dan jelang menstruasi. Atau, wanita tidak sedang dalam masa subur.

Terlepas dari warna dan teksturnya, keputihan yang normal sekaligus berguna untuk pelumas yang membuat vagina tetap sehat.

Berikut penjelasan lebih lanjut tanda-tanda keputihan normal atau berbahaya.

Baca juga: Keputihan Saat Hamil: Penyebab sampai Kapan Perlu Waspada

Tanda-tanda keputihan normal

Melansir Kids’s Health, keputihan normal berfungsi untuk membersihkan, melembabkan vagina, sampai mencegah infeksi.

Ciri-ciri keputihan normal tampak dari warna, tekstur, dan jumlahnya tergantung siklus menstruasi. Beberapa tanda-tanda keputihan normal di antaranya:

  • Agak tipis, lengket, elastis, terkadang tebal dan sedikit lengket
  • Jumlahnya bisa sedikit atau banyak, tergantung siklus menstruasi
  • Warnanya bisa bening, putih, atau bening keputihan

Saat keputihan cukup banyak, terkadang wanita yang sedang keputihan sampai perlu menggunakan pantiliner agar menjaga pakaian dalamnya tetap kering.

Tapi, di lain waktu bisa jadi tidak ada lendir keputihan yang keluar dari vagina sama sekali.

Melansir Verywell Health, tekstur keputihan juga bisa berubah-ubah. Lendir keputihan setelah haid cenderung lengket, lalu menjadi lebih kental. Lantas, teksturnya jadi berair, kemudian jadi seperti putih telur.

Setelah masa ovulasi berlalu, lendir dari rahim akan kembali mengering dan kembali lagi ke awal siklus.

Baca juga: Keluar Flek Cokelat, Kapan Perlu Waspada?

Tanda-tanda keputihan berbahaya

Keputihan bisa berbahaya karena menjadi tanda suatu penyakit. Ciri-ciri keputihan berbahaya atau tidak normal ini dapat dikenali dari warna, bau, dan gejala penyertanya.

Beberapa tanda-tanda keputihan berbahaya, di antaranya:

  • Baunya tidak sedap
  • Warnanya kehijauan, keabu-abuan, atau kekuningan seperti nanah
  • Teksturnya berbusa atau terlihat seperti keju cottage
  • Vagina terasa gatal, panas, bengkak, atau kemerahan
  • Muncul flek di sela-sela keputihan padahal di luar jadwal haid

Baca juga: Perbedaan Flek Hamil dan Mentsruasi

Terdapat beberapa penyebab keputihan tidak normal atau berbahaya. Yakni infeksi jamur, infeksi bakteri, sampai penyakit menular seksual.

Jika para wanita mendapati tanda-tanda keputihan berbahaya di atas, segera konsultasikan ke dokter.

Keputihan bermasalah umumnya bisa sembuh dalam hitungan hari setelah wanita menjalani perawatan yang tepat.

Jangan sepelekan infeksi. Apabila tidak mendapatkan penanganan medis tepat, masalah kesehatan reproduksi ini bisa mengganggu kesuburan.

Baca juga: 7 Penyakit yang Mengintai Sistem Reproduksi Wanita

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com