KOMPAS.com- Empati pada seseorang merupakan hal yang baik. Namun, ada kalanya rasa empati tersebut justru membuat kita merasa lelah.
Kondisi inilah yang disebut dengan empathy fatigue atau compassion Fatigue.
Sebenarnya, apa itu empathy fatigue dan apa dampaknya dalam kehidupan?
Baca juga: Usai Dapat Vaksin, Bisakah Kita Bebas Makan di Restoran?
Emphaty fatigue atau kelelahan empati adalah ketidakmampuan seseorang untuk peduli.
Hal ini adalah konsekuensi negatif dari paparan berulang terhadap peristiwa stres atau traumatis, yang memengaruhi sisi emosional atau fisik kita.
Kelelahan empati juga bisa memicu gejala berikut:
Kelelahan empati juga bisa memicu gejala fisik seperti:
“Kelelahan empati adalah kelelahan emosional dan fisik yang terjadi karena merawat orang dari hari ke hari, hari demi hari, hari demi hari," ucap Susal Albers, psikolog klinis dari Cleveland Clinic.
Kelelahan empati adalah mekanisme pertahanan. Hal ini juga bagian dari cara tubuh bahwa Anda juga perlu memperhatikan dan mengambil langkah untuk merawat diri sendiri.
Kelelahan empati juga dianggap sebagai gangguan stres traumatis sekunder. Hal ini adalah jenis stres yang datang karena membantu orang hari demi hari.
Stres dan kesulitan dari apa yang Anda alami, lihat, dan rasakan juga bisa membebani Anda.
“Ketika kita berada di bawah stres hari demi hari, itu seperti tetesan kortisol yang terus-menerus mengalir ke otak kita,” kata Dr. Albers.
Fenomena inilah yang sedang terjadi di saat pandemi, terutama di kalangan tenaga kerja kesehatan.
Tenaga kerja kesehatan menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19.
Setiap hari mereka harus membantu dan menyaksikan orang-orang yang bertarung nyawa akibat infeksi Covid-19.
Baca juga: Kenali Risiko Covid-19 pada Ibu Hamil