Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab Mulut Kering pada Penderita Diabetes dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 29/06/2021, 06:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis


KOMPAS.com – Salah satu gejala diabetes yang paling umum terjadi adalah mulut kering atau xerostomia.

Mulut kering termasuk gejala umum pada diabetes tipe 1 maupun diabetes tipe 2.

Namun, tetap saja, tidak semua orang dengan diabetes pasti akan mengalaminya.

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?

Seseorang juga bisa mengalami mulut kering jika tidak menderita diabetes.

Jika Anda memiliki mulut kering dan menduga Anda mungkin menderita diabetes, Anda harus berbicara dengan dokter.

Gejala mulut kering pada penderita diabetes

Dilansir dari Health Line, mulut kering adalah suatu kondisi di mana kelenjar ludah di mulut tidak menghasilkan air liur yang cukup.

Kurangnya air liur ini bisa membuat mulut terasa kering dan tak nyaman.

Gejala mulut kering yang bisa terjadi pada penderita diabetes antara lain, yakni:

  • Bau mulut
  • Rasa terbakar di mulur
  • Lidah kasar dan kering
  • Kurangnya kelembaban di mulut
  • Sering sakit di mulut
  • Bibir pecah-pecah dan retak
  • Luka di mulut
  • Infeksi di rongga mulut
  • Kesulitan menelan, berbicara, atau mengunyah

Baca juga: 9 Gejala Awal Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai

Penyebab mulut kering pada penderita diabetes

Siapa pun pada dasarnya bisa mengalami mulut kering, tetapi kondisi ini memang menjadi gejala umum diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.

Dilansir dari Very Well Health, ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab mulut kering pada penderita diabetes. Ini termasuk:

1. Gula darah tinggi

Gula darah tinggi atau hiperglikemia, umum terjadi pada penderita diabetes tipe 1 maupn diabetes tipe 2 yang tidak dikelola dengan baik.

Kadar glukosa yang tinggi dapat menyebabkan gejala mulut kering, meskipun dokter tidak yakin mengapa hal itu terjadi.

Gejala oral gula darah tinggi lainnya termasuk:

  • Oral thrush atau yang disebut juga sebagai kandidiasis mulut
  • Rasa haus yang meningkat

Kelelahan, penglihatan kabur, dan sakit kepala juga bisa terjadi akibat kadar gula darah tinggi.

Cara mengatasinya:

Jika Anda memiliki gula darah tinggi yang tidak terkontrol dengan baik, dokter dapat membantu Anda membuat rencana makan yang lebih baik dan pemberian obat jika Anda membutuhkannya.

2. Dehidrasi

Tidak mendapatkan cukup cairan dapat menyebabkan mulut kering akibat dehidrasi.

Cairan diperlukan mulut Anda untuk menghasilkan air liur yang cukup.

Diabetes insipidus—bentuk diabetes yang kurang umum, di mana ginjal mengalami kesulitan mencegah ekskresi air—dapat menyebabkan rasa haus dan dehidrasi yang konstan.

Diabetes mellitus juga dapat menyebabkan rasa haus yang konstan dan peningkatan kebutuhan untuk buang air kecil, sehingga bisa menyebabkan dehidrasi dan mulut kering.

Baca juga: 18 Tanda Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai

Cara mengatasnya:

Mulut kering akibat dehidrasi bagi penderita diabetes sering kali dapat dikontrol dengan obat-obatan

Minum air putih yang cukup untuk mengimbangi kehilangan air melalui buang air kecil juga penting

3. Masalah ginjal

Diabetes insipidus menyebabkan ginjal tidak dapat mengkonsentrasikan urine secara efektif dan mengeluarkan urine encer dalam jumlah besar.

Sementara, dengan diabetes tipe 1 dan diabetes 2, gula darah dapat menumpuk dan menyebabkan masalah bagi ginjal Anda karena membuat organ ini terus bekerja keras untuk mengelola kelebihan glukosa darah.

Ketika ini terjadi, air ditarik dari jaringan tubuh Anda yang lain, menyebabkan Anda merasa haus.

Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Batu Ginjal?

Anda juga akan mengalami juga kondisi ini:

  • Harus lebih sering buang air kecil
  • Merasa lapar
  • Mengalami sakit kepala

Cara mengatasinya:

Mengelola kondisi Anda dengan obat-obatan dan memastikan untuk minum cukup air putih jelas sangat penting dilakukan.

4. Efek samping obat-obatan

Obat-obatan tertentu yang digunakan untuk diabetes dapat menyebabkan mulut kering, termasuk Metformin.

ACE (angiotensin-converting enzyme) inhibitor yang dipakai untuk mengobati hipertensi dan diabetes, dapat menyebabkan mulut kering.

Cara mengatasinya:

Anda mungkin dapat mengganti obat jika menyebabkan mulut kering. Bicaralah dengan dokter Anda tentang kemungkinan ini.

Ingatlah bahwa selalu konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menghentikan obat apa pun.

Baca juga: Jenis-jenis Obat Diabetes Tipe 1 dan Obat Diabetes Tipe 2

5. Diet ketosis

Diet ketosis tidak sama dengan ketoasidosis diabetik.

Diet ketosis adalah ketosis yang disengaja akibat mengikuti diet keto.

Ketosis adalah keadaan metabolisme di mana lemak menyediakan sebagian besar bahan bakar untuk tubuh.

Sedangkan diet keto adalah diet yang dilakukan dengan mengonsumsi sedikit karbohidrat dan hanya mengandalkan sumber energi dari lemak.

Mulut kering adalah efek samping yang umum dari diet keto.

Diet keto dilaporkan juga merupakan pilihan populer bagi orang-orag dengan diabetes tipe 2.

Mulut kering dengan diet ketosis disebabkan oleh dehidrasi akibat kehilangan air.

Kehilangan air terjadi ketika glikogen dikeluarkan dari darah karena kekurangan karbohidrat.

Baca juga: 9 Tips Diet Rendah Karbohidrat untuk Bantu Turunkan Berat Badan

Cara mengatasinya:

Mengakhiri diet keto dapat membantu seseorang mencegah mulut kering.

Sementara, bagi orang-orang yang tidak ingin mengubah pola makan, berfokus pada makanan yang ramah keto dan mengandung banyak air adalah strategi yang baik.

Cobalah buah dan sayuran seperti:

  • Mentimun
  • Seledri
  • Alpukat
  • Sayuran berdaun hijau
  • Berry

6. Ketoasidosis diabetik

Jika sel-sel tubuh Anda tidak mendapatkan cukup glukosa yang dibutuhkan untuk energi, tubuh akan menggunakan keton sebagai gantinya.

Ketika ini terjadi, keton dapat menumpuk di dalam darah dan membuatnya lebih asam.

Bagi penderita diabetes, kondisi ini bisa berarti bahwa penyakit Anda tidak terkontrol dengan baik, dan Anda bisa menjadi sangat sakit.

Keadaan ini dilaporkan paling sering terjadi pada penderita diabetes tipe 1, meskipun bisa terjadi pada mereka dengan diabetes tipe 2.

Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Amputasi?

Cara mengatasinya:

Anda harus memeriksa urine Anda untuk keton ketika glukosa darah Anda lebih dari 240 mg/dl.

Jika urine Anda menunjukkan keton dan glukosa darah Anda tinggi, jangan berolahraga dulu.

Sebaiknya, hubungi dokter untuk meminta nasihat. Ketoasidosis diabetik dapat mengancam jiwa.

Berikut adalah tanda-tanda peringatan ketoasidosis diabetik yang penting diperhatikan:

  • Kelelahan terus-menerus
  • Mual
  • Kulit kering atau memerah
  • Sulit bernafas
  • Nafas berbau buah
  • Kesulitan berkonsentrasi

Jika Anda mengalami gejala di atas, sebaiknya hubungi dokter.

Baca juga: 9 Buah yang Bagus untuk Penderita Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau