Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Penyebab Jantung Berdebar Kencang, Tak Selalu Penyakit Jantung

Kompas.com - 29/06/2021, 12:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Ketika jantung berdebar kencang, banyak orang tiba-tiba menyimpulkan kondisi tersebut terkait penyakit jantung.

Memang benar, salah satu tanda penyakit jantung tertentu adalah jantung kerap berdebar cepat.

Tapi, perlu diingat, penyebab jantung berdebar juga bisa berasal dari faktor lainnya.

Sebelum menjabarkan beberapa alasan kenapa jantung berdebar kencang, kenali dulu detak jantung yang normal.

Baca juga: Hati-hati, Ini 11 Tanda Penyakit Jantung yang Kerap Diabaikan

Detak jantung normal

Melansir laman resmi Health Hospitals and Clinics University of Utah, detak jantung normal orang dewasa berkisar antara 60-100 kali per menit.

Kondisi saat jantung berdetak lebih dari 100 kali per menit dalam dunia medis disebut palpitasi.

Ketika detak jantung lebih dari 100 kali per menit dan bisa berlangsung dalam hitungan jam, kondisi ini bisa jadi tanda penyakit jantung takikardia.

Baca juga: 6 Jenis Penyakit Jantung dan Ciri-cirinya

Penyebab jantung berbedar

Faktor gaya hidup, perubahan hormon, sampai penyakit jantung bisa jadi penyebab jantung berdebar. Antara lain:

  • Stres dan cemas

Melansir WebMD, emosi yang intens seperti saat stres dan cemas dapat memicu pelepasan hormon yang bisa mempercepat detak jantung.

  • Olahraga

Olahraga dapat meningkatkan detak jantung. Orang yang sudah terbiasa berolahraga jantungnya bisa berdebar kencang ketika sudah lama rehat atau kondisi tubuh sedang tidak fit.

  • Efek samping kafein

Kafein yang terdapat dalam kopi, teh, cokelat, soda, atau minuman berenergi termasuk stimulan yang dapat meningkatkan detak jantung.

Baca juga: Kenapa Jantung Berdebar Setelah Minum Kopi?

  • Merokok

Zat kimia yang terdapat dalam rokok dapat meningkatkan tekanan darah dan mempercepat detak jantung. Sebelum kembali normal, jantung masih berdebar kencang sampai sebulan selang berhenti merokok.

  • Perubahan hormon

Wanita biasanya merasakan detak jantungnya jadi lebih cepat ketika haid, hamil, atau mendekati menopause. Hal itu dipengaruhi perubahan hormon.

  • Demam

Ketika demam di atas 38 derajat Celsius, tubuh akan menggunakan energi lebih cepat dari biasanya. Kondisi ini menyebabkan jantung berdebar kencang.

Baca juga: Jantung Berdebar Saat Tidur: Penyebab dan Cara Mengatasinya

  • Efek samping obat tertentu

Beberapa obat memiliki efek samping menyebabkan jantung berdebar kencang.

Contohnya seperti sejumlah antibiotik, antijamur, antipsikotik, inhaler asma, obat batuk dan pilek, obat pelangsing, obat darah tinggi, dan pil tiroid.

  • Gula darah rendah

Ketika kadar gula darah turun, tubuh akan mengeluarkan hormon stres seperti adrenalin.

Tak pelak, kondisi ini menyebabkan jantung berbedar kencang, gemetar, dan merasa lemas.

  • Kelenjar tiroid terlalu aktif

Kelenjar tiroid fungsi utamanya untuk mengatur metabolisme. Ketika kelenjar tiroid terlalu aktif, jantung bisa berdebar kencang.

  • Penyakit jantung

Penyakit jantung seperti fibrilasi atrium, takikardia, atau kontraksi ventrikel prematur bisa jadi penyebab jantung berdebar kencang.

Baca juga: 4 Cara Mengatasi Jantung Berdebar Kencang

Kapan perlu waspada?

Terlepas dari beragam penyebab jantung berdebar kencang, Anda perlu waspada jika masalah kesehatan ini:

  • Sering terjadi atau terus-menerus
  • Kerap muncul tanpa sebab jelas seperti olahraga, stres, minum kafein, atau mengonsumsi obat tertentu
  • Disertai dengan tanda penyakit jantung seperti nyeri dada, mual, sesak napas, dan keluar keringat dingin

Jika Anda merasa ada yang tidak beres dengan jantung berdebar kencang, jangan ragu untik berkonsultasi ke dokter agar segera diperiksa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau