KOMPAS.com - Salah satu imbas dari infeksi virus corona SARS-CoV-2 atau Covid-19 dapat menyebabkan acute respiratory distress syndrome (ARDS).
Sindrom gangguan pernafasan akut atau dikenal dengan ARDS gejala Covid-19 berat jamak berkembang dari radang paru (pneumonia) yang terus memburuk.
Apabila tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat, kondisi ini dapat berdampak fatal.
Berikut penjelasan lebih lanjut apa itu ARDS, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya.
Baca juga: Kenali Apa Itu Saturasi Oksigen, Cara Cek, dan Kadar Normalnya
Melansir Mayo Clinic, ARDS adalah gangguan pernapasan akut yang terjadi ketika cairan menumpuk di kantung-kantung udara (alveoli) di paru-paru.
Penumpukan cairan tersebut membuat paru-paru tidak terisi udara dalam jumlah cukup.
Imbasnya, oksigen yang mengalir dalam aliran darah minim dan organ tubuh tidak dapat berfungsi normal karena kekurangan oksigen.
Lantas, bagaimana penderita Covid-19 bisa terkena ARDS. Dilansir dari Yale Medicine, virus corona yang masuk ke tubuh pengidap Covid-19 kerap menempel di saluran pernapasan bagian atas.
Setelah infeksi tersebut, penderita akan mengalami peradangan sebagai respons kekebalan alami tubuhnya. Gejalanya bisa berupa batuk, sakit tenggorokan, dan demam.
Baca juga: Apa itu Proning? Diklaim Bantu Meningkatkan Saturasi Oksigen Covid-19
Di beberapa kasus, virus corona akan keluar dari saluran pernapasan bagian atas, bergerak di paru-paru, dan menyerang alveoli, dan memicu ARDS.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.