KOMPAS.com - Menyusui bisa melelahkan, terutama pada hari-hari awal ketika bayi mungkin tidur tidak teratur dan bangun beberapa kali setiap malam.
Secangkir kopi pagi mungkin membantu seseorang mengatasi kurang tidur, tetapi banyak orang khawatir tentang efek kafein pada bayi mereka.
Namun, melansir dari Healthline dan Medical News Today, kafein aman dalam jumlah sedang untuk orang yang sedang menyusui.
Selama ini, banyak ibu membatasi yang membatasi atau bahkan menghilangkan kafein selama kehamilan karena risiko kafein melewati plasenta dan mempengaruhi janin yang sedang berkembang.
Baca juga: Tak Hanya Segar, Petik 3 Manfaat Minum Kopi Cold Brew untuk Kesehatan
Namun, kafein jauh lebih kecil kemungkinannya untuk mempengaruhi bayi ketika menyusui.
Hal ini disebabkan, tubuh memetabolisme sebagian besar kafein dalam kopi sebelum menjadi ASI.
Pada dasarnya, apabila dikonsumsi dalam jumlah moderat, kafein tidak akan membahayakan kesehatan bayi.
Jumlah teraman konsumsi kopi harian ibu menyusui yang direkomendasikan oleh Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) adalah 2 hingga 3 cangkir kopi sehari.
Konsumsi yang berlebihan, yakni hingga 10 cangkir sehari, dapat menyebabkan bayi menjadi rewel dan gelisah.
Kadar kafein dalam ASI mencapai puncaknya 1-2 jam setelah minum kopi.
Seseorang yang baru saja menyusui dapat memilih untuk mengawasi bayi mereka selama waktu ini untuk melihat apakah mereka mengalami efek dari kafein atau tidak.
Sementara potensi risiko minum kopi selama kehamilan terdengar menakutkan, risiko kafein pada ibu menyusui bisa terbilang ringan.
Beberapa ahli menyatakan kekhawatirannya bahwa kafein dapat mempengaruhi tidur bayi, tetapi sebuah studi tahun 2012 yang dilakukan pada 885 bayi di Brasil menolak hal tersebut.
Studi ini tidak menemukan dampak signifikan secara statistik terhadap kualitas tidur bayi usia 3 bulan saat disusui oleh seseorang yang mengonsumsi kafein.