Gejala umum dari penyakit arteri koroner dan penyakit arteri perifer akibat dislipidemia meliputi:
- Nyeri kaki, terutama saat berjalan atau berdiri
- Nyeri dada
- Sesak atau tekanan di dada dan sesak napas
- Rasa sakit, sesak, dan tekanan di leher, rahang, bahu, dan punggung
- Gangguan pencernaan dan heartburn
- Masalah tidur dan kelelahan di siang hari
- Pusing
- Palpitasi jantung
- Keringat dingin
- Muntah dan mual
- Pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, telapak kaki, perut, dan pembuluh darah di leher
- Pingsan
Gejala-gejala ini mungkin bertambah buruk dengan aktivitas atau stres dan bisa menjadi lebih baik ketika seseorang beristirahat.
Baca juga: 8 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Tak Disadari
Bicarakan dengan dokter tentang nyeri dada, terutama gejala di atas yang menyertainya.
Siapa pun yang mengalami nyeri dada parah, pusing, dan pingsan, atau masalah pernapasan harus mencari perawatan medis darurat.
Jenis dan penyebab dislipidemia
Dilansir dari Very Well Health, dislipidemia dapat dikategorikan menjadi dua jenis berdasarkan penyebabnya.
Apa saja itu?
1. Dislipidemia primer
Faktor genetik menyebabkan dislipidemia primer atau keturunan.
Penyebab umum dislipidemia primer meliputi:
- Hiperlipidemia gabungan familial yang berkembang pada remaja dan dewasa muda dan dapat menyebabkan kolesterol tinggi
- Hiperapobetalipoproteinemia familial, yakni mutasi pada kelompok lipoprotein LDL yang disebut apolipoprotein
- Hipertrigliseridemia familial yang menyebabkan kadar trigliserida tinggi
- Hiperkolesterolemia familial atau poligenik homozigot, mutasi pada reseptor LDL
Baca juga: 9 Penyebab Trigliserida Tinggi yang Perlu Diwaspadai
2. Dislipidemia sekunder
Dislipidemia sekunder disebabkan oleh faktor gaya hidup atau kondisi medis yang mengganggu kadar lipid darah dari waktu ke waktu.
Penyebab umum dislipidemia sekunder meliputi:
- Obesitas, terutama kelebihan berat badan di sekitar pinggang
- diabetes
- Hipotiroidisme
- Gangguan penggunaan alkohol atau dikenal sebagai alkoholisme
- Sindrom ovarium polikistik
- Sindrom metabolik
- Konsumsi lemak yang berlebihan, terutama lemak jenuh dan lemak trans
- Sindrom Cushing
- Penyakit radang usus
- Infeksi berat, seperti HIV
- Aneurisma aorta perut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.