Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

12 Gejala Dislipidemia yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com – Gejala dislipidemia penting dikenali untuk mendukung diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin atas masalah kesehatan ini.

Dislipidemia adalah kondisi ketika kadar dari satu atau lebih jenis lipid (lemak) dalam darah tidak sehat.

Melansir Health Line, darah Anda setidaknya mengandung tiga jenis lipid utama, yakni:

Jika Anda menderita dislipidemia, biasanya itu berarti kadar LDL atau trigliserida Anda terlalu tinggi. Ini juga bisa berarti kadar HDL Anda terlalu rendah.

Kolesterol LDL selama ini dianggap sebagai jenis kolesterol jahat karena dapat menumpuk dan membentuk gumpalan atau plak di dinding arteri Anda.

Sedangkan HDL sering disebut sebagai kolesterol baik karena dapat membantu menghilangkan LDL dari darah Anda.

Sementara itu, trigliserida berasal dari kalori yang Anda makan tetapi tidak langsung terbakar.

Trigliserida disimpan dalam sel lemak. Senyawa ini dilepaskan sebagai energi saat Anda membutuhkannya.

Jika Anda makan lebih banyak kalori daripada yang Anda bakar, Anda bisa mendapatkan penumpukan trigliserida.

Gejala dislipidemia

Dilansir dari Medical News Today, kecuali parah, kebanyakan orang dengan dislipidemia seringkali tidak menyadari bahwa mereka mengalami masalah kesehatan ini.

Seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi tidak memiliki gejala yang jelas.

Seorang dokter biasanya akan mendiagnosis dislipidemia selama tes darah rutin atau tes untuk kondisi lain.

Namun, dislipidemia tetap saja bisa menyebabkan penyakit kardiovaskular yang dapat bersifat simtomatis (menunjukkan gejala).

Dislipidemia yang parah atau tidak diobati dapat menyebabkan kondisi lain, termasuk penyakit arteri koroner dan penyakit arteri perifer.

Penyakit arteri koroner dan penyakit arteri perifer ini perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan komplikasi kesehatan serius, termasuk serangan jantung dan stroke.

Gejala umum dari penyakit arteri koroner dan penyakit arteri perifer akibat dislipidemia meliputi:

  1. Nyeri kaki, terutama saat berjalan atau berdiri
  2. Nyeri dada
  3. Sesak atau tekanan di dada dan sesak napas
  4. Rasa sakit, sesak, dan tekanan di leher, rahang, bahu, dan punggung
  5. Gangguan pencernaan dan heartburn
  6. Masalah tidur dan kelelahan di siang hari
  7. Pusing
  8. Palpitasi jantung
  9. Keringat dingin
  10. Muntah dan mual
  11. Pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, telapak kaki, perut, dan pembuluh darah di leher
  12. Pingsan

Gejala-gejala ini mungkin bertambah buruk dengan aktivitas atau stres dan bisa menjadi lebih baik ketika seseorang beristirahat.

Bicarakan dengan dokter tentang nyeri dada, terutama gejala di atas yang menyertainya.

Siapa pun yang mengalami nyeri dada parah, pusing, dan pingsan, atau masalah pernapasan harus mencari perawatan medis darurat.

Jenis dan penyebab dislipidemia

Dilansir dari Very Well Health, dislipidemia dapat dikategorikan menjadi dua jenis berdasarkan penyebabnya.

Apa saja itu?

1. Dislipidemia primer

Faktor genetik menyebabkan dislipidemia primer atau keturunan.

Penyebab umum dislipidemia primer meliputi:

2. Dislipidemia sekunder

Dislipidemia sekunder disebabkan oleh faktor gaya hidup atau kondisi medis yang mengganggu kadar lipid darah dari waktu ke waktu.

Penyebab umum dislipidemia sekunder meliputi:

  • Obesitas, terutama kelebihan berat badan di sekitar pinggang
  • diabetes
  • Hipotiroidisme
  • Gangguan penggunaan alkohol atau dikenal sebagai alkoholisme
  • Sindrom ovarium polikistik
  • Sindrom metabolik
  • Konsumsi lemak yang berlebihan, terutama lemak jenuh dan lemak trans
  • Sindrom Cushing
  • Penyakit radang usus
  • Infeksi berat, seperti HIV
  • Aneurisma aorta perut

https://health.kompas.com/read/2021/08/17/163000568/12-gejala-dislipidemia-yang-perlu-diwaspadai

Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke