Meskipun tidak jelas mengapa, orang-orang tertentu, termasuk orang kulit hitam, Hispanik, Indian Amerika, dan Amerika Asia dilaporkan lebih mungkin mengembangkan prediabetes.
8. Mengidap diabetes gestasional
Jika Anda menderita diabetes saat hamil (diabetes gestasional), Anda dan anak Anda berisiko lebih tinggi terkena prediabetes.
Jika Anda menderita diabetes gestasional, dokter kemungkinan akan memeriksa kadar gula darah Anda setidaknya setiap tiga tahun sekali.
Baca juga: 9 Penyebab Diabetes Gestasional pada Ibu Hamil yang Perlu Diwaspadai
9. Menderita sindrom polikistik ovarium
Wanita dengan kondisi sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) dilaporkan memiliki risiko prediabetes yang lebih tinggi.
Sindrom polkistik ovarium dapat ditandai dengan periode menstruasi yang tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih, dan obesitas pada wanita.
10. Memiliki gangguan tidur
Orang dengan sleep apnea obstruktif, suatu kondisi yang mengganggu tidur berulang kali dilaporkan memiliki peningkatan risiko resistensi insulin.
11. Merokok atau sering menghisap asap rokok
Merokok dilaporkan dapat meningkatkan resistensi insulin.
Perokok juga tampaknya membawa beban lebih di bagian tengah tubuh.
12. Alami hipertensi hingga trigliserida tinggi
Beberapa kondisi seperti tekanan darah tinggi, kadar kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL) rendah, dan trigliserida tinggi telah dikaitkan dengan kondisi prediabetes.
Ketika kondisi ini terjadi dengan obesitas, mereka berhubungan dengan resistensi insulin.
Baca juga: 10 Cara Menurunkan Kolesterol dan Trigliserida Tinggi Secara Alami
Kombinasi dari tiga atau lebih kondisi ini sering disebut sindrom metabolik.
Ketahuilah bahwa pilihan gaya hidup sehat dapat membantu Anda mencegah kejadian prediabetes dan perkembangan menjadi diabetes tipe 2, bahkan jika diabetes menurun dalam keluarga Anda.
Mulai sekarang, cobalah untuk: