KOMPAS.com - Diabetes adalah penyakit disebabkan oleh kadar glukosa darah yang tinggi dan tidak terkontrol.
Kondisi ini dikenal sebagai hiperglikemia.
Melansir dari Healthline, hiperglikemia terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi atau merespon insulin.
Pada dasarnya, pankreas menghasilkan hormon insulin untuk mengatur kadar gula darah.
Karena produksi insulin berkurang atau resistensi terhadap hormon, kadar gula darah cenderung tinggi.
Ada dua jenis diabetes, yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Baca juga: 15 Gejala Diabetes Tak Terkontrol yang Perlu Diwaspadai
Jika seseorang menderita diabetes tipe 1, antibodi tubuh dapat menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas.
Dengan demikian, ia membutuhkan insulin untuk membantu molekul glukosa memasuki sel.
Setelah glukosa memasuki sel, tubuh dapat menggunakannya untuk menciptakan energi.
Orang dengan diabetes tipe 1 tidak memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup.
Hal ini menyebabkan kadar gula darah lebih tinggi dari normal.
Sementara itu, diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh masih bisa memproduksi insulin, tetapi tidak dapat menggunakannya sebagaimana mestinya.
Resistensi ini menyebabkan pankreas memproduksi lebih banyak insulin.
Penambahan insulin meningkatkan kadar hormon dalam aliran darah sehingga dapat memiliki efek negatif jangka panjang pada otak.
Kehilangan memori dan gangguan kognitif umum mungkin terkait dengan diabetes tipe 2.
Kerusakan pada pembuluh darah sering terjadi pada penderita diabetes.
Kerusakan ini dapat menyebabkan masalah kognitif dan demensia vaskular.
Sebuah studi menunjukkan bahwa alzheimer berhubungan erat dengan pensinyalan insulin dan metabolisme glukosa di otak.
Otak mengandung reseptor insulin.
Struktur ini mengenali insulin dan insulin mempengaruhi kognisi dan memori.
Ketika insulin dalam tubuh tidak seimbang, kondisi ini dapat meningkatkan risiko alzheimer.
Ketidakseimbangan ini bisa terjadi pada penderita diabetes tipe 2.
Baca juga: 4 Gangguan Kemih Akibat Diabetes yang Perlu Diwaspadai
Para ilmuwan juga melihat bagaimana gejala sindrom metabolik mempengaruhi memori.
Sindrom metabolik merupakan faktor risiko diabetes tipe 2. Gejala sindrom dapat meliputi:
Studi tersebut menyimpulkan bahwa hubungan antara kadar gula yang tinggi dan alzheimer berjalan dua arah.
Orang dengan sindrom metabolik memiliki risiko lebih tinggi terkena alzheimer.
Orang dengan alzheimer sering mengalami hiperglikemia dan resistensi insulin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.