Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Burnout Pekerjaan, Kenali 4 Gejalanya

Kompas.com - 23/08/2021, 15:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com- Orang-orang yang berjuang untuk mengatasi stres di tempat kerja dapat menempatkan diri mereka pada risiko tinggi burnout.

Burnout dapat membuat orang merasa lelah, kosong, dan tidak mampu mengatasi tuntutan hidup.

Burnout dapat disertai dengan berbagai gejala kesehatan mental dan fisik juga.

Baca juga: 5 Cara Mudah Atasi Burnout di Kalangan Pekerja

 

Jika dibiarkan tidak teratasi, burnout dapat mempersulit seseorang untuk berfungsi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Apa itu burnout?

Melansir dari Very Well Mind, istilah "burnout" adalah istilah yang relatif baru, pertama kali diciptakan pada tahun 1974 oleh Herbert Freudenberger, dalam bukunya Burnout: The High Cost of High Achievement.

Dia awalnya mendefinisikan burnout sebagai, "padamnya motivasi atau insentif, terutama ketika pengabdian seseorang pada suatu penyebab atau hubungan gagal menghasilkan hasil yang diinginkan."

Sederhananya, jika Anda merasa lelah, mulai membenci pekerjaan dan mulai merasa kurang mampu di tempat kerja, Anda menunjukkan tanda-tanda burnout.

Stres yang berkontribusi terhadap kelelahan dapat datang terutama dari pekerjaan, tetapi stres dari gaya hidup Anda secara keseluruhan dapat menambah stres ini.

Baca juga: 6 Perbedaan Burnout dan Stres, Sekilas Serupa Tapi Tak Sama

 

Ciri-ciri kepribadian dan pola pikir, seperti perfeksionisme dan pesimisme, dapat berkontribusi juga. 

Kebanyakan orang menghabiskan sebagian besar jam bangun mereka untuk bekerja.

Jika Anda membenci pekerjaan, takut pergi bekerja, dan tidak mendapatkan kepuasan apa pun dari apa yang Anda lakukan, itu bisa berdampak serius pada hidup Anda.

Gejala burnout di tempat kerja

Meskipun burnout bukanlah gangguan psikologis yang dapat didiagnosis, itu tidak berarti bahwa itu tidak boleh dianggap serius.

Berikut adalah beberapa tanda-tanda yang paling umum dari burnout:

  • Keterasingan dari aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan: Individu yang mengalami burnout memandang pekerjaan mereka sebagai semakin stres dan frustasi. Mereka mungkin menjadi sinis tentang kondisi kerja mereka dan orang-orang yang bekerja dengan mereka. Mereka mungkin juga secara emosional menjauhkan diri dan mulai merasa mati rasa tentang pekerjaan mereka.
  • Gejala fisik: Stres kronis dapat menyebabkan gejala fisik, seperti sakit kepala dan sakit perut atau masalah usus.
  • Kelelahan emosional: Kelelahan menyebabkan orang merasa terkuras, tidak mampu mengatasi, dan lelah. Mereka sering kekurangan energi untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
  • Penurunan kinerja: Kelelahan terutama mempengaruhi tugas sehari-hari di tempat kerja—atau di rumah ketika pekerjaan utama seseorang melibatkan merawat anggota keluarga. Individu dengan burnout merasa negatif tentang tugas. Mereka mengalami kesulitan berkonsentrasi dan sering kali kurang kreativitas.

Kondisi ini mirip dengan beberapa gejala kondisi kesehatan mental yang serupa, seperti depresi.

Individu dengan depresi mengalami perasaan dan pikiran negatif tentang semua aspek kehidupan, tidak hanya di tempat kerja.

Gejala depresi juga dapat mencakup hilangnya minat pada sesuatu, perasaan putus asa, gejala kognitif dan fisik, serta pikiran untuk bunuh diri.

Apabila sudah mengalami beberapa gejala tersebut, sebaiknya seseorang segera berkonsultasi kepada psikolog atau praktisi kesehatan mental lainnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau