KOMPAS.com - Preeklamsia adalah komplikasi kehamilan yang biasanya dimulai setelah 20 minggu kehamilan.
Melansir WebMD, preeklamsia biasanya terjadi di akhir masa kehamilan, meskipun bisa juga datang lebih awal atau tepat setelah melahirkan.
Preeklamsia jelas perlu diberikan penanganan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan berkembang menjadi eklamsia yang dapat mengancam jiwa ibu maupun janin.
Baca juga: 11 Tanda Awal Kehamilan yang Sering Tak Disadari, Termasuk Jerawat?
Jika preeklamsia Anda menyebabkan kejang, Anda bisa didiagnosis telah menderita eklampsia.
Untuk dipahami, salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya preeklampsia adalah ibu hamil berusia lebih dari 40 tahun atau di bawah 20 tahun.
Jika Anda hamil pada usia tersebut, Anda perlu lebih waspada terhadap kondisi preeklamsia.
Anda dapat membantu melindungi diri Anda sendiri dengan mempelajari gejala-gejala preeklamsia dan dengan menemui dokter untuk perawatan prenatal secara teratur.
Mendapati preeklamsia lebih awal diyakini dapat menurunkan kemungkinan masalah jangka panjang bagi Anda maupun bayi.
Merangkum Mayo Clinic, preeklamsia pada umumnya berkembang secara bertahap.
Kondisi yang bisa menjadi tanda dan gejala preeklamsia, termasuk:
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.