Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/08/2021, 19:30 WIB
A P Sari,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Pemberian ASI eksklusif harus diawali dengan inisiasi menyusui dini (IMD). Tujuannya agar dapat menstimulasi produksi susu dan merekatkan hubungan psikologis ibu dan anak.

Gerakan dan hisapan pertama bayi menjadi sinyal yang memberitahu tubuh bahwa proses menyusui telah dimulai.

Pembicaraan mengenai ASI eksklusif terus menjadi topik yang hangat. Para ibu diharapkan bisa memberikan ASI eksklusif untuk buah hati mereka.

Baca juga: Menko PMK Sebut Angka Pemberian ASI Eksklusif Turun dalam 3 Tahun Terakhir

Bahkan, saat ini banyak kampanye tentang pentingnya pemberian ASI eksklusif yang digalakkan banyak pihak.

Terlepas dari pentingnya ASI eksklusif untuk bayi, ternyata tidak sedikit ibu yang merasa kesulitan memberikan ASI eksklusif untuk buah hati mereka.

Senior Technical and Liaison Advisor Childhood and Development (ECED) Tanoto Foundation Widodo Suhartoyo menjelaskan, penyebab kesulitan ini sebenarnya beragam. Salah satunya adalah kesibukan ibu bekerja dan tidak adanya ruang laktasi di kantor.

“Kemudian ada kurangnya pengetahuan tentang menyusui, adanya persepsi bahwa susu formula sama atau lebih baik dari ASI, kurangnya dukungan dari suami, keluarga, dan lingkungan, terutama setelah melahirkan, kurangnya dukungan tenaga kesehatan selama melahirkan, masalah laktasi, dan lain sebagainya,” papar Widodo.

Baca juga: Kementerian PPPA Imbau Masyarakat Tingkatkan Kesadaran Pentingnya ASI Eksklusif

Oleh karena itu, kata dia, kesadaran, dukungan, dan peran serta berbagai pihak sangat diperlukan untuk memudahkan para ibu memberi ASI di mana saja dan kapan saja.

“Dalam lingkup terdekat, suami dan keluarga besar berperan besar menciptakan suasana nyaman bagi ibu. Mereka juga bisa memberi semangat dan motivasi ketika ibu merasa cemas dan takut,” imbuhnya.

Bantuan yang tersedia

Bagi para ibu yang sedang mengalami tantangan dalam memberikan ASI, khususnya bagi yang memiliki masalah laktasi dan pengetahuan sedikit, sebenarnya terdapat sejumlah bantuan yang bisa diakses.

Misalnya, bidan dan tenaga kesehatan terdekat dari tempat tinggal. Mereka dapat dihubungi untuk membantu, karena dapat menyediakan informasi dan bantuan dengan segera.

Baca juga: Hoax di Tengah Pandemi, Hambat Pemberian ASI Eksklusif di Indonesia

Selain itu, sebagian rumah sakit juga memiliki konsultan laktasi yang dapat membantu ibu untuk menyusui.

Para konsultan tersebut dapat ditemui di klinik bersalin, tempat praktik dokter, dan praktik mandiri.

Tak hanya itu, para konsultan laktasi juga dapat memberikan kelas menyusui bagi ibu hamil.

Perlu diingat bahwa keberhasilan ibu dalam memberikan ASI merupakan upaya bersama yang membutuhkan pengetahuan dan informasi benar.

Selain itu, dukungan dari berbagai pihak juga penting untuk menciptakan lingkungan baik yang memungkinkan bagi ibu agar bisa menyusui secara optimal.

Baca juga: Pemberian ASI Eksklusif Bukan Cuma Tugas Ibu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com