KOMPAS.com – Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah lebih tinggi dari biasanya.
Tekanan darah Anda bisa berubah sepanjang hari berdasarkan aktivitas yang dilakukan, termasuk stres yang dialami.
Memiliki pengukuran tekanan darah di atas normal secara konsisten dapat mengakibatkan diagnosis hipertensi.
Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?
Menurut laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kondisi yang disebut hipertensi adalah ketika pembacaan tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg.
Jika Anda didiagnosis mengalami hipertensi ini, Anda harus mengupayakan dapat menurunkan tekanan darah hingga kisaran yang sehat. Itu berarti lebih rendah dari 120/80 mmHg.
Apabila Anda membiarkan begitu saja kondisi tekanan darah tinggi, Anda bisa menempatkan diri pada risiko terkena berbagai masalah kesehatan serius, termasuk penyakit stroke.
Hipertensi bahkan dilaporkan selama ini menjadi penyebab terbesar di balik stroke, yakni menyebabkan lebih dari setengah kasus yang terjadi.
Dilansir dari WebMD, hipertensi menempatkan arteri Anda di bawah tekanan konstan. Seperti halnya roda, terlalu banyak tekanan di dalam pembuluh darah Anda dapat merusak dinding arteri dan membuatnya lebih lemah.
Terdapat dua jenis utama penyakit stroke dan tekanan darah tinggi dapat membuat keduanya lebih mungkin terjadi.
Baca juga: Bagaimana Darah Tinggi Bisa Menyebabkan Penyakit Jantung?
1. Stroke yang disebabkan oleh aliran darah yang tersumbat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.