Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2021, 10:00 WIB
Luthfi Maulana Adhari,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Melihat kasus DN, pendampingan psikologis atau konseling jadi hal yang diharapkan anak yang kehilangan orang tuanya karena pandemi.

Sebenarnya, pemerintah melalui Kementerian Sosial menyatakan komitmennya untuk melindungi anak kehilangan orang tua akibat Covid-19 melalui Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI).

Baca juga: 11.045 Anak Kehilangan Orangtua akibat Covid, Kampus Ini Tawarkan Beasiswa S1

Salah satu poin dalam program tersebut adalah memberikan konseling kepada anak-anak dan keluarganya.

Sayangnya, program tersebut belum menyentuh DN. Bahkan, DN dan keluarga tidak mengetahui perihal bantuan semacam itu.

Kondisi psikologis yang khas

Dr. Weny Savitry S. Pandia, M.Si., Psikolog, dosen magister psikologi Universitas Atma Jaya Jakarta mengatakan, anak yang kehilangan orang tua karena Covid-19 memiliki kondisi psikologis yang khas ketimbang rasa kehilangan pada umumnya.

Oleh karena itu, Wenny menekankan pendampingan psikologis yang tepat sebagai jalan keluar.

“Kehilangan pada situasi pandemi, ada kondisi yang khas sehingga lebih berat dan harus ada penanganan khusus,"kata Wenny saat diwawancarai pada Senin (30/8/2021).

"Perlu sekali ada yang mendampingi anak di awal, sehingga anak tidak hanya memendam perasaan dalam fase bingung. Ketika anak tidak ditangani dengan cepat, ini bisa tidak selesai, bisa jadi ada masalah trauma di masa mendatang dan efek samping lain,” sambungnya.

Lebih lanjut, Wenny memberi peringatan bahwa konseling atau pendampingan dimaksud mesti dilakukan oleh seseorang yang cakap dalam mendengar emosi anak.

“Namun, pendampingan ini diharapkan tepat, dilakukan oleh orang yang memang betul-betul kompeten untuk mendampingi anak, sehingga efek jangka panjang bagi anak tidak berkepanjangan atau parah,” lanjutnya.

Baca juga: Cerita Anak-anak yang Kehilangan Orangtua karena Covid-19, Ada yang Jadi Tulang Punggung Keluarga

Melalui orang terdekat

Mengingat masih ada anak yang tidak mendapat pendampingan psikologis terkait dukanya, menurut Wenny, orang terdekat bisa jadi garda terdepan untuk menjadi teman sang anak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com