Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Kesehatan Ungkap Berbagai Penyebab dan Gejala Penyakit Ginjal

Kompas.com - 31/08/2021, 07:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit ginjal kronis merupakan kondisi hilangnya fungsi ginjal secara bertahap. Seperti yang kita tahu, ginjal merupakan organ penting yang berfungsi menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah Anda.

Jika fungsi ginjal berkurang, tentu limbah dan kelebihan cairan akan menumouk di tubuh. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa memicu berbagai komplikasi berbahaya seperti berikut:

  • Retensi cairan, yang dapat menyebabkan pembengkakan di lengan dan kaki, tekanan darah tinggi, atau cairan di paru-paru (edema paru).
  • Tingginya kadar kalium dalam darah (hiperkalemia), yang dapat mengganggu kemampuan jantung untuk berfungsi dan mungkin mengancam jiwa
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular)
  • Tulang lemah dan peningkatan risiko patah tulang
  • Anemia
  • Kerusakan pada sistem saraf pusat Anda, yang dapat menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, perubahan kepribadian, atau kejang
  • Penurunan respon imun, yang membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi.

Baca juga: Gegar Otak

Menurut ali biomedis dr Dito Anurogo MSc mengatakan bahwa penyakit ginjal kronis merupakan kondisi progresif yang berpengaruh besar pada kesehatan global, baik sebagai penyebab langsung morbiditas dan mortalitas global.

"Menurut riset kesehatan dasar 2018, prevalensi gagal ginjal kronis di Indonesia sebesar 3,8 permil, dengan faktor risiko utama berupa hipertensi, obesitas, dan diabetes melitus," ungkap dr Dito dalam sebuah tulisan berjudul Tata Laksana Penyakit Ginjal yang dikirimkan kada Kompas.com.

Dalam tulisan tersebut, dr Dito juga mengatakan bahwa sekitar 10 persen populasi dunia menderita penyakit ginjal kronis. Prevalensi penyakit ginjal kronis meningkat seiring bertambahnya usia menjadi sekitar 30 persen pada orang berusia di atas 70 tahun.

Dengan kata lain, diprediksi 1 dari 5 pria dan 1 dari 4 perempuan di antara individu berusia 65-74 tahun di dunia menderita penyakit ginjal kronis.

Penyebab

Masih dari sumber yang sama, dr Dito mengatakan bahwa penyebab gagal ginjal kronis di seluruh dunia bervariasi.

Namun, penyakit primer yang paling sering memicu gaginjal kronis adalah diabetes tipe 1 dan 2, hipertensi, glomerulonefritis pimer, nefritis tubulointerstisial kronis, penyakit kistik atau herediter (keturunan), vaskulitis atau glomerulonefritis sekunder, neoplasma (keganasan) atau diskrasia sel plasma, nefropati sel sabit.

Serupa dengan pemaran dr Dito, catatan Mayo Clinic juga menyebutkan bahwa penyakit diabetes tipe 1 atau tipe 2, tekanan darah tinggi, peradangan pada unit penyaringan ginjal dan tubulus ginjal, penyakit ginjal polikistik, pembearan prostat, dan infeksi berulang bisa memicu penyakit ginjal kronis.

Baca juga: Pingsan

Gejala

Gejala yang mengindikasikan adanya penyakit ginjal menurut dr Dito antara lain:

  • pucat hingga anemia
  • sesak napas
  • hipertensi
  • penurunan kapasitas regeneratif ginjal
  • perubahan ginjal.

Meski demikian, Mayo Clinic menyebut bahwa tanda dan gejala penyakit ginjal seringkali tidak spesifik, artinya bisa juga disebabkan oleh penyakit lain.

Dalam catatan Tata Laksana Penyakit Ginjal Kronis yang ditulis dr Dito, disebutkan bahwa diagnosis penyakit ini memerlukan evaluasi kronisitas, etiologi (penyebab) yang mendasarinya, uji GFR atau glomerular filtration rate (tes darah untuk mengetahui stadium penyakit dan fungsi ginjal), albuminuria, serta progresi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com