Tapi di antara banyak kemungkinan tersebut, ada beberapa yang dilaporkan lebih umum terjadi.
Dilansir dari Very Well Health, berikut adalah tiga penyebab henting jantung mendadak paling paling umum:
Bagaimanapun sejauh ini penyebab paling umum dari henti jantung, terutama henti jantung mendadak adalah aritmia jantung.
Baca juga: Cara Hitung Denyut Nadi Saat Olahraga untuk Cegah Serangan Jantung
Aritmia jantung adalah masalah dalam sistem komunikasi elektrik jantung, sistem yang bertanggung jawab untuk membuat jantung berdetak secara teratur pada tingkat yang tepat.
Dari semua penyebab henti jantung, kejadian tersebut adalah yang paling mungkin menyebabkan jantung berhenti berdetak.
Asistol adalah istilah medis untuk keadaan di mana tidak terdapat aktivitas elektrik dari jantung pada gambaran elektrokardiogram.
Fibrilasi ventrikel (bilik jantung) merupakan aritmia yang paling sering bertanggung jawab atas henti jantung mendadak dan merupakan salah satu yang paling dapat diobati jika ditangani dengan cepat.
Pada fibrilasi ventrikel, bilik-bilik ini bergetar di luar kendali. Hal itu kemudian menyebabkan ritme jantung berubah secara dramatis.
Ventrikel mulai memompa secara tidak efisien yang sangat mengurangi jumlah darah yang dipompa ke seluruh tubuh.
Dalam beberapa kasus, sirkulasi darah dapat berhenti sama sekali. Hal ini pun dapat menyebabkan henti jantung mendadak.
2. Perdarahan dan syok
Syok adalah kondisi medis yang rumit dengan beberapa penyebab.
Secara sederhana syok dapat dipaham sebagai kondisi saat tekanan darah berada pada kondisi sangat rendah.
Jika tekanan darah terlalu rendah, tidak akan ada denyut nadi atau darah yang cukup mengalir ke otak untuk membuat seseorang tetap hidup.