Kejadian batuk saat aktivitas ini juga bisa menjadi tanda memburuknya kongesti paru.
4. Ortopnea
Kongesti paru akibat gagal jantung juga bisa menyebabkan ortopnea.
Ortopnea adalah dispnea yang terjadi saat berbaring.
Baca juga: 7 Penyebab Sesak Napas yang Terkait dengan Kondisi Paru-paru
Gejala ini juga cenderung bertambah dan berkurang sesuai dengan tingkat keparahan gagal jantung.
Membutuhkan lebih banyak bantal untuk bisa tidur adalah tanda klasik bahwa kongesti paru-paru mungkin telah memburuk.
5. Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)
PND adalah dispnea yang terjadi pada malam hari sehingga membuat penderitanya terbangun dari tidurnya.
PND ini merupakan gejala klasik lain dari memburuknya gagal jantung.
Orang dengan PND bangun tiba-tiba dari tidur nyenyak, merasa sangat sesak napas.
6. Bendopnea
Bendopnea bisa juga terjadi sebagai gejala gagal jantung saat sudah terjadi penumpukan cairan di paru-paru.
Bendopnea mengacu pada kondisi sesak nafas yang terjadi saat berbaring ke depan (membungkuk ke depan pada posisi duduk).
Baca juga: 8 Cara Mengatasi Sesak Napas Secara Alami
7. Edema paru akut
Edema paru akut disebabkan oleh kongesti paru yang tiba-tiba dan cepat yang menghasilkan dispnea dan batuk yang ekstrem.