Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2021, 17:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Serangan jantung ringan adalah kondisi saat aliran darah menuju sebagian pembuluh darah arteri jantung tersumbat.

Dampaknya, pasokan darah kaya oksigen ke sebagian otot jantung jadi terhambat.

Berbeda dari serangan jantung biasa, kondisi ini tidak menyebabkan banyak kerusakan jantung permanen.

Kendati tingkat kerusakan jantung tidak parah, masalah kesehatan ini tak boleh diabaikan karena dapat meningkatkan risiko serangan jantung kedua dan stroke.

Baca juga: 8 Gejala Serangan Jantung Ringan yang Pantang Disepelekan

Apa penyebab serangan jantung ringan?

Serangan jantung terjadi karena sirkulasi darah ke jantung tersumbat. Jika sumbatan tidak segera dibuka, jaringan jantung akan rusak karena kekurangan oksigen.

Melansir Harvard Health Publishing, serangan jantung ringan dan penyakit jantung biasa memiliki faktor risiko sama.

Beberapa faktor risiko yang bisa jadi penyebab serangan jantung ringan, antara lain:

  • Merokok
  • Kelebihan berat badan
  • Kurang olahraga
  • Tekanan darah tinggi
  • Kadar kolesterol tinggi
  • Diabetes

Serangan jantung, walaupun tingkat keparahannya ringan, dapat meninggalkan jaringan parut dan kerusakan pada organ jantung.

Untuk itu, penting bagi setiap orang untuk mengenali beberapa gejala serangan jantung ringan. Terlebih jika punya sederet faktor risiko di atas.

Baca juga: Waspadai Serangan Jantung Saat Tidur, Begini Cara Mencegahnya…

Apa saja gejala serangan jantung ringan?

Anda perlu memeriksakan diri ke rumah sakit jika mendapati ciri-ciri serangan jantung ringan, seperti:

  • Rasa tidak nyaman di bagian dada yang berlangsung selama beberapa menit, lalu hilang, dan muncul kembali. Rasanya bisa sakit, seperti diremas, dicubit, atau dihimpit
  • Rasa tidak nyaman dari dada menjalar ke bagian tubuh lain, seperti lengan, punggung, leher, rahang, atau perut
  • Sesak napas sebelum atau selama nyeri dada
  • Keluar keringat dingi
  • Mual
  • Pusing

Gejala serangan jantung ringan seringkali hanya berlangsung singkat dan tidak parah.

Baca juga: Sama-sama Fatal, Ini 3 Perbedaan Serangan Jantung dan Henti Jantung

Kenapa serangan jantung ringan tak boleh diabaikan?

Banyak penderita serangan jantung ringan yang bisa kembali beraktivitas normal setelah terkena penyakitt ini.

Mereka menganggap penyakit jantung ini tidak serius. Padahal, setiap serangan jantung, termasuk serangan jantung ringan, tetap bisa menyebabkan kerusakan jantung permanen.

Kondisi ini bisa menyebabkan tekanan darah meninggat, gangguan detak jantung, meningkatkan risiko serangan jantung kedua, sampai gagal jantung yang berdampak fatal.

Perlu diketahui, Anda tidak bisa memprediksi imbas serangan jantung ringan berdasarkan gejalanya saja.

Namun, Anda bisa mengantisipasi masalah kesehatan ini dengan segera mencari pertolongan medis jika merasakan gejala serangan jantung tingan.

Semakin cepat Anda diberikan perawatan medis darurat di rumah sakit, kerusakan permanen jantung bisa diminimalkan.

Setelah serangan jantung diobati dan dievaluasi, dokter biasanya juga menyarankan beberapa cara mencegah serangan jantung.

Sangat penting bagi penderita untuk menjalani hidup sembari mengelola faktor risiko penyebab serangan jantung ringan dan mencegah penyakit sejenis yang lebih berat di masa mendatang.

Baca juga: 13 Gejala Penyakit Jantung yang Kerap Tidak Disadari Pengidapnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau