KOMPAS.com - Pernahkah Anda mendengarkan anggapan bahwa ukuran penis semakin besar semakin baik?
Jika iya, saatnya untuk berhenti mempercayai mitos tersebut. Perlu diketahui, tidak ada ukuran penis normal atau standar.
Melansir Planned Parenthood, setiap penis pria itu unik. Artinya, tidak ada yang benar-benar sama persis.
Ukuran penis bisa besar atau kecil, panjang atau pendek, kulitnya lebih tebal atau tipis, sampai bentuknya ada yang lurus atau bengkok.
Baca juga: Penis Bernanah Bisa Jadi Tanda Penyakit Apa Saja?
Penis baru dikatakan tidak normal apabila terasa sakit atau muncul rasa tidak nyaman pada alat vital pria ini.
Bagi para pria, setop khawatir dengan ukuran dan bentuk alat vital Anda. Berikut beberapa faktor yang memengaruhi ukuran penis:
Melansir Medical News Today, faktor genetik menentukan penampilan sampai keseharian makhluk hidup, termasuk ukuran penis.
Sebagai informasi, manusia mewarisi dua salinan dari setiap gen orangtuanya. Beberapa gen tersebut membentuk kromosom.
Manusia memiliki 23 pasang kromosom. Dari jumlah tersebut, terdapat 22 autosom dan satu pasang kromosom seks.
Kromosom seks menentukan jenis kelamin dan karakteristik seksual sekundernya.
Pria akan mewarisi satu kromosom Y dari ayah, dan satu kromososm X dari ibu.
Nah, kromosom Y akan membawa informasi genetik pertumbuhan alat kelamin dan kesuburan pria, termasuk perkembangan penis dan testis.
Sedangkan ahli memperkirakan ukuran penis sampai ketebalannya dipengaruhi kromosom X.
Kromosom X mengandung 900-1.400 gen, sedangkan kromosom Y hanya menampung sekitar 70-200 gen.
Perbedaan ini mungkin menjelaskan mengapa ukuran penis pria bisa berbeda-beda, termasuk antar-saudara kandung.