Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ukuran Penis, Kenali 4 Faktor yang Memengaruhinya…

Kompas.com - 08/09/2021, 22:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Selain itu, mutasi genetik juga dapat memengaruhi ukuran sampai bentuk penis. Misalkan pada pengidap sindrom kallmann dan sindrom klinefelter.

Baca juga: Waspadai Fraktur Penis, Cedera saat Pria Ereksi

2. Hormon

Ukuran penis bukan hanya dipengaruhi faktor genetik. Beberapa hormon juga dapat memengaruhi pertumbuhan penis dan testis.

Selama masa pubertas, kelenjar pituitari akan menghasilkan hormon luteinizing (LH) dan hormon perangsang folikel (FSH) lebih banyak.

LH meningkatkan produksi testosteron di testis, sedangkan FSH meningkatkan produksi sperma.

Selain itu, variasi kadar hormon testosteron selama kehamilan dapat memengaruhi pertumbuhan penis di dalam kandungan.

Misalkan, ibu hamil yang tidak dapat menghasilkan hormon human chorionic gonadotrophin (hCG). Hormon pertumbuhan ini merangsang perkembangan testosteron pada janin.

Dampaknya, bayi yang lahir memiliki ukuran penis sampai bentuk yang tidak berkembang seperti biasanya.

Baca juga: Kutil di Penis, Kenali Penyebab dan Cara Menyembuhkannya

3. Paparan bahan kimia berbahaya

Faktor eksternal seperti lingkungan juga dapat memengaruhi ukuran penis. Di antaranya paparan pestisida, plasticizer, dan bahan kimia berbahaya lainnya.

Paparan bahan kimia dalam jangka panjang dapat memicu mutasi genetik sampai menyebabkan gangguan hormon.

Menurut beberapa studi, paparan bahan kimia yang berdampak pada ukuran penis ini bisa terjadi selama kehamilan atau ketika anak sudah remaja.

Baca juga: 5 Penyebab Penis Susah Ereksi, Pria Perlu Tahu

4. Nutrisi

Kekurangan gizi saat bayi di dalam kandungan atau anak dalam masa pertumbuhan juga dapat memengaruhi hormon dan tumbuh kembang, termasuk ukuran penis.

Selain itu, malnutrisi pada remaja juga dapat menyebabkan pubertas terlambat. Imbasnya, ukuran penis dan testis biasanya lebih kecil.

Perlu diingat-ingat juga, selama ini banyak mitos seputar ukuran penis. Salah satunya soal masturbasi bisa memperbesar penis. Hal itu keliru dan tak usah dipercaya lagi.

Selain itu, ada beberapa alat vakum, pil, atau krim yang dijual untuk memperbesar penis.

Namun, lagi-lagi beberapa upaya tersebut belum terbukti secara ilmiah manfaatnya. Bahkan, beberapa di antara metode tersebut meningkatkan risiko infeksi, penis bengkak, ruam, sampai disfungsi ereksi.

Salah satu cara memperbesar penis yang sudah terbukti aman dan ampuh secara medis baru operasi. Biasanya, prosedur ini direkomendasikan untuk pria yang punya masalah mikropenis.

Baca juga: 9 Penyebab Penis Bengkak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau