Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Penyakit Tiroid Bisa Memengaruhi Jantung?

Kompas.com - 12/09/2021, 08:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Gejala terkait jantung dapat terjadi pada siapa saja yang mengalami hipotiroidisme. Tepi, lumrahnya gejala akan muncul pada orang yang sudah memiliki penyakit jantung yang mendasarinya.

Baca juga: Beda Gejala Hipotiroid dan Hipertiroid yang Penting Dikenali

Masalah jantung umum yang terkait dengan hipotiroidi di antaranya bisa meliputi:

  • Sesak napas (dispnea): Sesak napas saat beraktivitas dan toleransi olahraga yang buruk pada hipotiroid biasanya disebabkan oleh kelemahan pada otot rangka. Pada orang yang juga memiliki penyakit jantung, mungkin karena memburuknya gagal jantung
  • Denyut jantung lambat (bradikardia): Denyut jantung dimodulasi oleh hormon tiroid. Pada orang dengan hipotiroid, detak jantung biasanya 10 sampai 20 denyut per menit lebih lambat dari biasanya, terutama pada pasien yang juga memiliki penyakit jantung
  • Aritmia jantung: Hipotiroidisme juga dapat memperburuk kecenderungan denyut prematur, seperti premature ventricular contraction (PVC) dan dapat menyebabkan fibrilasi atrium
  • Tekanan darah diastolik tinggi (hipertensi diastolik): Orang mungkin berpikir bahwa, karena kekurangan hormon tiroid memperlambat metabolisme, orang dengan hipotiroidisme mungkin mengalami tekanan darah rendah. Padahal yang biasanya terjadi adalah sebaliknya. Di mana, arteri menjadi lebih kaku pada hipotiroidisme, lalu menyebabkan tekanan darah diastolik meningkat
  • Gagal jantung (baru atau memburuk): Hipotiroidisme dapat menyebabkan gagal jantung untuk pertama kalinya pada pasien dengan penyakit jantung mendasar yang relatif ringan
  • Edema (pembengkakan): Edema dapat terjadi akibat memburuknya gagal jantung. Selain itu, hipotiroidisme itu sendiri dapat menghasilkan jenis edema yang disebut miksedema, yang disebabkan oleh akumulasi protein abnormal dan molekul lain dalam cairan interstisial (cairan di luar sel-sel tubuh)
  • Memburuknya penyakit arteri koroner: Meskipun penurunan hormon tiroid sebenarnya dapat membuat angina (ketidaknyamanan dada yang terkait dengan penyakit arteri koroner) lebih jarang pada pasien yang menderita angina, peningkatan kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan protein C-reaktif terlihat dengan hipotiroidisme dapat mempercepat penyakit arteri koroner yang mendasarinya

Baca juga: 6 Penyebab Hipotiroid yang Perlu Diwaspadai

2. Pada kondisi hipertiroid

Hipertiroidisme disebabkan oleh produksi hormon tiroid yang berlebihan.

Ketika ada terlalu banyak hormon tiroid, otot jantung harus bekerja lebih keras.

Untuk orang dengan penyakit jantung, kondisi ini bisa memakan banyak korban.

Kelebihan hormon tiroid dapat meningkatkan kekuatan kontraksi otot jantung dan meningkatkan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh jantung.

Keadaan ini juga bisa meningkatkan detak jantung.

Akibatnya, kerja jantung menjadi sangat meningkat.

Seperti halnya hipotiroid, hipertiroid dapat muncul tanpa menimbulkan gejala klasik.

Baca juga: Beda Penyebab Hipotiroid dan Hipertiroid yang Penting Dikenali

Jadi siapa pun yang memiliki gejala jantung yang tidak dapat dijelaskan dengan mudah harus mengukur fungsi tiroidnya.

Gejala terkait jantung dapat terjadi pada siapa saja dengan hipertiroid, tetapi bisa sangat berbahaya pada orang dengan penyakit jantung yang mendasarinya.

Gejala umum meliputi:

  • Denyut jantung cepat (takikardia) dan palpitasi: Hipertiroid yang tidak terdeteksi adalah penyebab umum peningkatan denyut jantung saat istirahat dan dengan aktivitas ringan. Hipertiroidisme harus selalu disingkirkan dengan tes darah sebelum membuat diagnosis takikardia sinus yang tidak tepat
  • Aritmia jantung: Terutama pada pasien dengan penyakit jantung yang mendasari, hipertiroidisme juga dapat menghasilkan sejumlah aritmia lain, seperti kontraksi ventrikel prematur atau premature ventricular contraction, takikardia ventrikel, dan terutama fibrilasi atrium. Jadi penting untuk menyingkirkan hipertiroid pada siapa saja yang memiliki fibrilasi atrium tanpa penyebab yang jelas
  • Tekanan darah sistolik tinggi (hipertensi sistolik): Kontraksi jantung yang kuat bisa meningkatkan tekanan darah sistolik (tekanan di dalam pembuluh darah selama kontraksi jantung)
  • Sesak napas: Sesak napas dengan aktivitas dapat disebabkan oleh kelemahan otot rangka yang berhubungan dengan hipertiroidisme atau memburuknya gagal jantung
  • Gagal jantung: Hipertiroid itu sendiri dapat menyebabkan gagal jantung, tetapi relatif jarang. Di sisi lain, jika ada penyakit jantung yang sudah ada sebelumnya, memburuknya gagal jantung dengan hipertiroidisme sering terjadi dan bisa sangat sulit untuk diobati.
  • Memburuknya angina: Pasien dengan penyakit arteri koroner sering mengalami gejala yang memburuk dengan hipertiroidisme. Ini dapat mencakup peningkatan angina atau bahkan serangan jantung

Baca juga: Beda Komplikasi Hipotiroid dan Hipertiroid yang Penting Dikenali

Cara "terbaik" untuk mengobati hipertiroid masih kontroversial. Di beberapa negera, sebagian besar dokter segera memilih untuk menghilangkan kelenjar tiroid yang terlalu aktif dengan terapi iodine radioaktif.

Dokter kemudian memberi pasien pil hormon tiroid karena kelenjar tiroid tidak lagi berfungsi.

Namun, ini terkadang bisa menjadi kesalahan karena terkadang tiroid yang terlalu aktif adalah fase sementara dari penyakit Hashimoto, di mana ablasi kelenjar tiroid tidak diperlukan.

Saat menggunakan obat-obatan untuk menekan sebagian kelenjar tiroid, seperti methimazole atau propylthiouracil (PTU) menciptakan sedikit masalah manajemen jangka panjang bagi dokter, banyak ahli percaya hal itu dapat menyebabkan pasien yang pada akhirnya lebih bahagia.

Baca juga: 5 Gejala Gondok yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau