Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Gejala Tekanan Darah Tinggi pada Anak

Kompas.com - 12/09/2021, 20:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Kebanyakan orang menganggap tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi, sebagai suatu kondisi yang hanya dialami oleh orang tua sja.

Namun tekanan darah tinggi sebenarnya mempengaruhi orang-orang dari segala usia, termasuk anak-anak.

Melansir dari Mayo Clinic, berbeda dengan orang dewasa, mengukur tekanan darah anak tidaklah mudah.

Perhitungan tekanan darah anak berdasarkan pada jenis kelamin, usia, dan tinggi badan anak.

Jadi, pada dasarnya tidak ada ukuran mutlak untuk patokan tekanan darah normal anak-anak karena beberapa faktor akan terus memengaruhinya.

Baca juga: Bagaimana Konsumsi Gula Bisa Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi?

Meskipun demikian, pada remaja, tekanan darah tinggi didefinisikan sama dengan orang dewasa.

Jika tekanan darah pada remaja mencapai lebih 130/80 milimeter air raksa (mm Hg), bisa dikatakan ia mengalami hipertensi.

Menurut WebMD, pengaruh tekanan darah tinggi terhadap anak-anak pun hampir sama dengan orang dewasa. 

Tekanan darah tinggi pada anak-anak dapat mengakibatkan efek kesehatan jangka panjang yang serius, termasuk:

  • Penyakit jantung
  • Penyakit ginjal
  • Stroke

Gejala tekanan darah tinggi pada anak

Tekanan darah tinggi biasanya tidak menimbulkan gejala.

Namun, tanda dan gejala yang mungkin mengindikasikan keadaan darurat tekanan darah tinggi (krisis hipertensi) meliputi:

  • Sakit kepala
  • Kejang
  • muntah
  • Nyeri dada
  • Detak jantung cepat, berdebar (palpitasi)
  • Sesak napas

Jika anak Anda memiliki salah satu dari tanda atau gejala ini, carilah perawatan medis darurat.

Baca juga: Bagaimana Gula Darah Rendah Bisa Menyebabkan Tekanan Darah Tinggi?

Penyebab tekanan darah tinggi pada anak

Tekanan darah tinggi pada anak kecil sering dikaitkan dengan kondisi kesehatan lain, seperti kelainan jantung, penyakit ginjal, kondisi genetik, atau gangguan hormonal.

Anak-anak yang memiliki kelebihan berat badan lebih mungkin untuk memiliki hipertensi primer.

Jenis tekanan darah tinggi ini terjadi dengan sendirinya, tanpa kondisi yang mendasarinya.

Selain itu, faktor risiko anak untuk tekanan darah tinggi tergantung pada kondisi kesehatan, genetika, dan faktor gaya hidup.

Hipertensi primer (esensial)

Hipertensi primer terjadi dengan sendirinya, tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi.

Jenis tekanan darah tinggi ini lebih sering terjadi pada anak-anak usia 6 tahun ke atas.

Faktor risiko untuk mengembangkan hipertensi primer meliputi:

  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Memiliki riwayat keluarga dengan tekanan darah tinggi
  • Memiliki diabetes tipe 2 atau kadar gula darah yang tinggi
  • Memiliki kolesterol tinggi
  • Terlalu banyak makan garam
  • Menjadi Hitam atau Hispanik
  • Menjadi laki-laki
  • Merokok atau terpapar asap rokok
  • Tidak banyak bergerak

Baca juga: Cara Mencegah Tekanan Darah Tinggi selama Kehamilan

Hipertensi sekunder

Hipertensi sekunder disebabkan oleh kondisi lain.

Ini lebih sering terjadi pada anak kecil.

Penyebab lain dari tekanan darah tinggi termasuk:

  • Penyakit ginjal kronis
  • Penyakit ginjal polikistik
  • Masalah jantung, seperti penyempitan parah (koarktasio) aorta
  • Gangguan adrenal
  • Tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme)
  • Penyempitan arteri ke ginjal (stenosis arteri ginjal)
  • Gangguan tidur, terutama apnea tidur obstruktif
  • Obat-obatan dan obat-obatan tertentu, termasuk yang digunakan untuk meredakan hidung tersumbat (dekongestan), stimulan yang digunakan untuk mengobati attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), kafein, obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) dan steroid
  • Kokain, metamfetamin, dan obat-obatan serupa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau