Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garam Laut vs Garam Meja, Mana yang Lebih Sehat?

Kompas.com - 30/09/2021, 14:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.comGaram laut dibuat dengan menguapkan air garam.

Orang-orang di seluruh dunia telah menggunakannya sejak zaman prasejarah dan umumnya ditemukan di banyak dapur saat ini.

Selain kegunaan kulinernya, garam laut sering ditambahkan ke lulur, mandi, minuman, dan banyak produk lainnya.

Baca juga: 6 Tips Menurunkan Konsumsi Garam Sehari-hari untuk Kesehatan

Beberapa orang percaya garam jenis ini lebih sehat daripada jenis garam lainnya.

Selain itu, garam ini juga dipercaya dapat memberikan beberapa manfaat meskipun sedikit penelitian untuk mendukung klaim ini.

Garam laut vs garam meja

Melansir dari Healthline, Garam laut sebagian besar terdiri dari natrium klorida, senyawa yang membantu mengatur keseimbangan cairan dan tekanan darah dalam tubuh.

Karena diproses secara minimal, ia mengandung beberapa mineral, termasuk kalium, zat besi, dan kalsium.

Inilah yang menjadi salah satu alasan garam ini sering dianggap lebih tinggi nutrisinya daripada garam meja, yang digiling sehingga sebagian besar nutrisinya dihilangkan.

Namun, nutrisi dalam garam laut hanya ada dalam jumlah sedikit.

Anda harus makan dalam jumlah yang sangat besar bahkan untuk mendekati jumlah potasium, zat besi, kalsium, atau magnesium yang bisa Anda dapatkan dengan mudah dari makanan utuh.

Butiran garam laut juga lebih besar dari butiran garam meja.

Akibatnya, garam biasa menyediakan sekitar 2.300 mg natrium per sendok teh (6,1 gram), sedangkan garam laut mengandung 2.000 mg natrium per sendok teh (4,2 gram).

Hal ini karena lebih sedikit butiran garam laut yang dapat dikemas ke dalam satu sendok teh, dibandingkan dengan garam meja.

Baca juga: Diet Hipertensi, Ikuti Takaran Garam Per Hari Berikut...

 

Dengan demikian, itu bukan karena mengandung lebih sedikit natrium daripada garam meja.

Namun, kebanyakan orang tidak menyadari perbedaan ini dan menganggap garam laut lebih sehat daripada garam meja karena konsumsi natrium yang berlebihan telah dikaitkan dengan tingkat tekanan darah tinggi dan peningkatan risiko penyakit jantung.

Namun, jika jumlah natrium yang Anda konsumsi melebihi batas yang disarankan atau toleransi pribadi Anda, menggunakan garam laut sebagai pengganti garam biasa tidak ada bedanya.

Bahkan, beberapa orang merasa perlu menggunakan lebih banyak garam laut dalam memasak untuk mencapai tingkat rasa yang sama dengan garam meja.

Bahaya terlalu banyak mengonsumsi garam

Garam laut menambah rasa pada makanan dan mungkin memiliki beberapa kegunaan non-diet yang bermanfaat, tetapi tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan.

Konsumsi natrium yang berlebihan dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, osteoporosis, batu ginjal, dan masalah kesehatan lainnya.

Baca juga: Benarkah Garam Himalaya Lebih Sehat daripada Garam Meja?

Oleh karena itu, bahkan jika Anda lebih suka garam laut daripada jenis garam lainnya, garam ini tidak memberikan manfaat khusus dan harus digunakan secukupnya seperti semua garam lainnya.

Selain itu, orang dengan penyakit ginjal, tekanan darah tinggi, dan gagal jantung mungkin perlu sangat berhati-hati dengan asupan garam laut dan garam lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com