Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Takaran Garam yang Aman untuk Bayi dan Anak-anak?

Kompas.com - 30/09/2021, 12:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Jika Anda orang tua baru, Anda mungkin bertanya-tanya berapa banyak garam yang boleh dimasukkan ke dalam makanan bayi Anda.

Melansir dari Healthline, sementara garam adalah senyawa yang dibutuhkan semua manusia dalam makanan mereka, bayi tidak boleh mendapatkan terlalu banyak karena ginjal mereka yang sedang berkembang belum dapat memprosesnya dalam jumlah besar.

Memberi bayi terlalu banyak garam dari waktu ke waktu dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi.

Dalam kasus yang ekstrem dan jarang terjadi, bayi yang mengonsumsi terlalu banyak garam bahkan dapat berakhir di ruang gawat darurat.

Terlalu banyak garam selama masa bayi dan kanak-kanak juga dapat mempromosikan preferensi seumur hidup untuk makanan asin.

Baca juga: 6 Tips Menurunkan Konsumsi Garam Sehari-hari untuk Kesehatan

Padahal, bayi dilahirkan dengan preferensi alami untuk makanan manis, asin, dan rasa umami.

Ditawari makanan asin berulang kali dapat memperkuat preferensi rasa alami ini sehingga mungkin dapat menyebabkan anak Anda lebih suka makanan asin.

Makanan olahan, yang cenderung asin tetapi biasanya tidak kaya nutrisi, mungkin lebih disukai daripada makanan utuh dengan kandungan garam alami yang lebih rendah, seperti sayuran.

Akhirnya, garam dapat menyebabkan tekanan darah bayi Anda meningkat.

Penelitian menunjukkan bahwa efek peningkatan tekanan darah dari garam mungkin lebih kuat pada bayi daripada pada orang dewasa.

Akibatnya, bayi yang diberi makanan kaya garam cenderung memiliki tingkat tekanan darah yang lebih tinggi selama masa kanak-kanak dan remaja, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari.

Dalam kasus ekstrem, asupan garam yang sangat tinggi memerlukan perawatan medis darurat, dan dalam beberapa kasus, bahkan menyebabkan kematian.

Namun, biasanya ini terjadi karena bayi secara tidak sengaja memakan garam dalam jumlah yang jauh lebih banyak daripada yang biasanya ditambahkan orang tua ke makanan.

Lalu, berapa banyak garam yang dianggap aman untuk bayi?

Natrium, komponen utama dalam garam meja, merupakan nutrisi penting.

Setiap orang, termasuk bayi, membutuhkan sejumlah kecil vitamin agar berfungsi dengan baik.

Baca juga: Diet Hipertensi, Ikuti Takaran Garam Per Hari Berikut...

Bayi di bawah usia 6 bulan memenuhi kebutuhan natrium harian mereka dari ASI dan susu formula saja.

Bayi berusia 7-12 bulan dapat memenuhi kebutuhannya dari ASI atau susu formula dan sejumlah kecil natrium yang secara alami ada dalam makanan pendamping ASI yang tidak diproses.

Karena itu, para ahli merekomendasikan agar Anda tidak menambahkan garam ke makanan bayi Anda selama 12 bulan pertama.

Setelah usia 1 tahun, rekomendasi sedikit berbeda.

Misalnya, Otoritas Keamanan Makanan Eropa (EFSA) menganggap 1.100 mg natrium per hari atau sekitar setengah sendok teh (2,8 gram) garam meja aman dikonsumsi anak-anak 1-3 tahun.

Di Amerika Serikat, rekomendasi untuk kelompok usia yang sama rata-rata 800 mg sodium per hari atau seperempat sendok teh (2 gram) garam meja per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Wabah Mpox Melonjak di Sierra Leone: Status Darurat Kesehatan Global Ditetapkan
Health
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Waspadai Efek Minum Air Putih Secara Berlebihan pada Ginjal, Ini Kata Dokter
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Beberapa Penyebab Jatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Gustiwiw Meninggal Dunia, Ini Pertolongan Pertama Saat Terjatuh di Kamar Mandi
Health
Gustiwiw Meninggal Dunia Akibat Jatuh di Kamar Mandi, Ini 6 Cara Mencegah Kejadian Serupa
Gustiwiw Meninggal Dunia Akibat Jatuh di Kamar Mandi, Ini 6 Cara Mencegah Kejadian Serupa
Health
Jamur Hitam di Rumah Bisa Picu Masalah Pernapasan Serius, Ini Faktanya
Jamur Hitam di Rumah Bisa Picu Masalah Pernapasan Serius, Ini Faktanya
Health
WCTC 2025 dan Paradoks Pengendalian Tembakau di Indonesia
WCTC 2025 dan Paradoks Pengendalian Tembakau di Indonesia
Health
Terlalu Banyak Minum Air Bisa Rusak Ginjal, Ini Kata Dokter...
Terlalu Banyak Minum Air Bisa Rusak Ginjal, Ini Kata Dokter...
Health
Olahraga Rutin Sejak Muda Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi di Usia 60 Tahun
Olahraga Rutin Sejak Muda Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi di Usia 60 Tahun
Health
Kemenkes Sebut Banyak Perempuan Indonesia Alami Obesitas Sentral, Apa Itu?
Kemenkes Sebut Banyak Perempuan Indonesia Alami Obesitas Sentral, Apa Itu?
Health
Dari Cek Kesehatan Gratis Ditemukan 50 Persen Perempuan Alami Obesitas Sentral
Dari Cek Kesehatan Gratis Ditemukan 50 Persen Perempuan Alami Obesitas Sentral
Health
Nutrisi yang Bantu Menurunkan Risiko Demensia, Menurut Studi Terbaru
Nutrisi yang Bantu Menurunkan Risiko Demensia, Menurut Studi Terbaru
Health
Studi Baru: Tes Darah untuk Deteksi Dini Kanker Sebelum Gejala Muncul
Studi Baru: Tes Darah untuk Deteksi Dini Kanker Sebelum Gejala Muncul
Health
Peneliti Temukan Bakteri Usus Ini Bisa Jadi Pemicu Depresi
Peneliti Temukan Bakteri Usus Ini Bisa Jadi Pemicu Depresi
Health
Tanpa Bukti Ilmiah, Rendaman Rokok Obat Bisa Timbulkan Efek Samping
Tanpa Bukti Ilmiah, Rendaman Rokok Obat Bisa Timbulkan Efek Samping
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau