KOMPAS.com – Infeksi human papillomavirus (HPV) selama ini mungkin lebih dipahami sebagai infeksi menular seksual (IMS) atau penyakit menular seksual (PMS) yang hanya dapat menyerang genitalia atau alat kelamin.
Padahal, infeksi HPV juga bisa terjadi di area tubuh lain, termasuk mulut.
Dilansir dari Medical News Today, faktanya, terdapat lebih dari 100 jenis HPV berbeda dan sekitar 40 di antaranya dapat menginfeksi mulut, tenggorokan, dan alat kelamin.
Baca juga: Alami Sariawan? Kenali Ciri Lesi yang Bisa Jadi Gejala Kanker Mulut
Infeksi HPV yang terjadi di mulut atau tenggorokan sering disebut sebagai HPV oral.
HPV oral dapat menyebar sebagaian besar melalui aktivitas oral seks dan kontak mulut ke mulut antarmanusia.
Selama kontak mulut ke genitalia atau mulut ke mulut, partikel HPV dalam air liur (saliva) atau lendir seseorang yang memiliki virus ini bisa “memasuki” orang lain melalui luka terbuka atau luka di mulut maupun tenggorokan.
Dalam beberapa kasus, HPV juga bisa menyebar melalui kontak oral dengan peralatan atau instrument medis yang terkontaminasi virus ini.
Untuk kasus tertentu, seperti selama kehamilan, HPV bisa menular ke bayi.
Sistem kekebalan umumnya dapat menghancurkan partikel HPV yang menyerang sebelum menyebabkan penyakit.
Sistem kekebalan yang sehat biasanya dapat mengatasi infeksi HPV dalam 1-2 tahun. Namun, beberapa infeksi HPV dapat terus ada.
Baca juga: 5 Cara Membedakan Sariawan dan Kanker Mulut
Infeksi HPV termasuk kondisi yang tentu tak boleh dianggap remeh.
Bagaimana tidak, HPV adalah penyebab utama kanker orofaringeal atau rongga mulut meski komplikasi ini tergolong jarang terjadi.
Kanker kemungkinan besar disebabkan oleh infeksi yang melibatkan lidah dan pangkal lidah ke tenggorokan.
HPV 16 adalah jenis HPV yang menjadi penyebab sebagian besar kanker mulut terkait dengan infeksi virus ini.
Oleh sebab itu, gejala infeksi HPV di mulut penting dikenali untuk mendukung upaya diagnosis dini dan pengobatan sesegera mungkin atas masalah kesehatan ini agar tidak berkembang semakin parah.