Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Gejala Diseksi Aorta, Robeknya Pembuluh Darah Aorta yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 11/10/2021, 09:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Diseksi aorta adalah kondisi serius di mana lapisan dalam aorta robek.

Aorta sendiri merupakan pembuluh darah terbesar di tubuh dan arteri utama yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh.

Melansir WebMD, pada kasus diseksi aorta, darah akan bocor dan mengalir melalui robekan yang terjadi sehingga membentuk saluran darah palsu pada dinding aorta.

Baca juga: 15 Penyebab Nyeri Dada Saat Bernapas yang Bisa Terjadi

Jika darah sampai keluar melewati dinding luar aorta, hal itu seringkali mengancam jiwa dan membutuhkan perbaikan segera.

Ada dua jenis diseksi aorta yang bisa menimpa seseorang, yakni A dan tipe B.

Perbedaannya adalah di mana diseksi berada.

  • Diseksi aorta tipe A adalah disesksi aorta yang ditandai dengan robekan di aorta atas (ascending aorta)
  • Diseksi aorta tipe B adalah disesksi aorta yang ditandai dengan robekan di aorta bawah (descending aorta)

Secara umum diseksi aorta tipe A lebih umum terjadi daripada tipe B dan lebih berbahaya.

Sementara itu, keduanya bisa meluas hingga ke bagian perut.

Gejala diseksi aorta

Diseksi aorta relatif jarang terjadi. Biasanya terjadi pada pria berusia 60-an dan 70-an.

Dilansir dari Mayo Clinic, gejala diseksi aorta mungkin mirip dengan penyakit lain.

Hal itu pun seringkali menyebabkan keterlambatan dalam diagnosis penyakit ini.

Baca juga: 17 Penyebab Nyeri Dada Sebelah Kanan

Padahal ketika diseksi aorta terdeteksi dini dan diobati segera mungkin, peluang bertahan hidup penderita sangat meningkat.

Gejala diseksi aorta mungkin mirip dengan masalah jantung lainnya, seperti serangan jantung.

Berikut ini adalah tanda dan gejala diseksi aorta yang khas:

  1. Nyeri dada atau punggung bagian atas yang tiba-tiba parah, sering digambarkan sebagai sensasi ditusuk-tusuk yang menyebar ke leher atau punggung
  2. Sakit perut parah yang tiba-tiba
  3. Hilang kesadaran
  4. Sesak napas
  5. Gejala yang mirip dengan stroke, termasuk gangguan penglihatan mendadak, kesulitan berbicara, dan kelemahan atau kehilangan gerakan (kelumpuhan) di satu sisi tubuh
  6. Denyut nadi lemah di satu lengan atau paha dibandingkan dengan yang lain
  7. Kaki terasa sakit
  8. Kesulitan berjalan

Baca juga: 6 Gejala Stroke Iskemik dan Penyebabnya

Kapan harus ke dokter?

Jika mengalami sendiri atau melihat orang lain memiliki keluhan nyeri dada parah, pingsan, sesak napas mendadak, atau gejala stroke, siapa saja perlu menghubungi nomor darurat medis terdekat untuk meminta pertolongan.

Tanda dan gejala tersebut memang tidak selalu disebabkan oleh masalah serius, tetapi sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.

Deteksi dini dan pengobatan sesegera mungkin pada setiap masalah kesehatan yang terjadi, termasuk diseksi aorta diyakini akan dapat membantu proses penyembuhan atau mencegah keparahan.

Sebagai gambaran, berikut ini adalah beberapa kondisi berbahaya yang bisa menjadi komplikasi diseksi aorta:

  • Kematian karena pendarahan internal yang parah
  • Kerusakan organ, seperti gagal ginjal atau kerusakan usus yang mengancam jiwa
  • Stroke
  • Kerusakan katup aorta (regurgitasi aorta) atau pecahnya lapisan di sekitar jantung (tamponade jantung)

Baca juga: 8 Penyebab Nyeri Dada Saat Menelan yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau