Ini mungkin termasuk:
Baca juga: Infeksi Aliran Darah
Dalam kasus phobia darah, trauma psikologis yang dapat menyebabkan seseorang mengalami kondisi tersebut, misalnya pernah melihat orang terdekat mengeluarkan banyak darah akibat kecelakaan.
Pengalaman traumatis dapat menyebabkan seseorang teringat dengan masa lalu sehingga timbul kecemasan berlebihan saat melihat darah.
Tidak hanya bisa dipicu oleh pengalaman traumatis, fobia darah juga dapat timbul sebagai pengaruh pola asuh.
Menurut dia, pada umumnya anak kecil selalu suka berlarian ke sana ke mari. Tapi, beberapa orang tua kerap melarang anak mereka untuk berlarian karena tidak ingin anak-anak terjatuh dan berdarah.
Ketika anak tersebut jatuh dan ternyata berdarah, ada sebagian orang tua yang memberikan respon secara berlebihan.
“Akhirnya, hal tersebut membuat anak-anak juga melihat darah tuh diasosiasikan dengan ketakutan, yakni ketakutan yang berlebihan karena respons orang tua yang berlebihan,” jelas Jennyfer.
Tidak hanya dipicu oleh pengalaman, fobia darah juga dapat muncul akibat dari pola pikir yang membuat seseorang mengasosiasikan darah sebagai suatu hal yang negatif.
Baca juga: 8 Penyebab Kelebihan Kalsium dalam Darah yang Perlu Diwaspadai
Misalnya, saat melihat darah diidentikkan dengan kematian atau rasa sakit.
Jennyfer menerangkan, walaupun tidak memiliki pengalaman traumatis tetapi mengasosiasikan darah sebagai suatu hal yang negatif juga dapat menimbulkan ketakutan berlebihan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.