Ketika anak tersebut jatuh dan ternyata berdarah, ada sebagian orang tua yang memberikan respon secara berlebihan.
“Akhirnya, hal tersebut membuat anak-anak juga melihat darah tuh diasosiasikan dengan ketakutan, yakni ketakutan yang berlebihan karena respons orang tua yang berlebihan,” jelas Jennyfer.
Tidak hanya dipicu oleh pengalaman, fobia darah juga dapat muncul akibat dari pola pikir yang membuat seseorang mengasosiasikan darah sebagai suatu hal yang negatif.
Baca juga: 8 Penyebab Kelebihan Kalsium dalam Darah yang Perlu Diwaspadai
Misalnya, saat melihat darah diidentikkan dengan kematian atau rasa sakit.
Jennyfer menerangkan, walaupun tidak memiliki pengalaman traumatis tetapi mengasosiasikan darah sebagai suatu hal yang negatif juga dapat menimbulkan ketakutan berlebihan.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai cara mengatasi hemophobia.
Apa saja itu?
1. Coba untuk hindari pemicu
Pertama-tama, seseorang yang merasa memiliki phobia darah disarankan untuk dapat menghindari melihat darah secara langsung dan jangan membayangkan hal-hal yang berkaitan dengan darah.
Baca juga: Ini Cara Pertolongan Pertama Saat Digigit Ular yang Tepat Menurut Ahli
Ketika terjadi kecelakaan dan merasa ada yang terluka, sebaiknya penderita fobia darah juga jangan melihat area tubuh yang terluka.
“Jadi kita (penderita hemofobia) sebaiknya coba untuk menghindari pemicunya saja dulu,” jelas Jennyfer.
Jika terlanjur melihat darah dan tubuh memberikan respons, seperti kaki terasa lemas dan merasa ingin pingsan, siapa saja sebaiknya minta bantuan orang lain di sekitar untuk bisa menjauh dari tempat tersebut.
“Jadi minta tolong orang di sekitar, kita harus kasih tahu bahwa kita merasa tidak nyaman melihat darah,” ucap dia.
2. Penting belajar mengendalikan napas
Selain itu, menurut Jennyfer, penting bagi orang-orang yang merasa memiliki fobia darah untuk dapat belajar mengendalikan napas.