Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/10/2021, 13:00 WIB
Xena Olivia,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Suara serak adalah kondisi saat pita suara meradang, menyebabkan suara menjadi lebih kasar dan rendah. Gangguan ini dalam istilah medis disebut disfonia.

Suara dapat bekerja melalui pita suara dan laring (kotak suara). Laring berada di atas trakea (tenggorokan), terhubung dengan saluran udara yang tersambung dengan paru-paru.

Pita suara terdiri dari dua pita otot berada dalam laring dan memiliki kemampuan untuk membuka dan menutup.

Baca juga: 9 Cara Ampuh Hilangkan Suara Serak Tanpa Obat

Saat berbicara, udara dari paru paru akan membuat pita suara bergetar, menciptakan gelombang suara.

Suara akan terdengar lebih rendah jika pita suara memendek atau mengendur. Sebaliknya, suara akan terdengar lebih tinggi jika pita memanjang atau menegang.

Jenis

Terdapat dua jenis utama disfonia, yaitu spasmodik dan ketegangan otot. Selain itu, juga terdapat beberapa gangguan akibat penyakit sementara hingga kondisi yang lebih serius.

Disfonia spasmodik

Disfonia spasmodik atau distonia laring merupakan kondisi kronis langka yang memengaruhi otot-otot suara di laring.

Otot yang berada di dalam pita suara membuat gerakan tiba-tiba secara involunter (tidak sengaja) seperti kejang. Gerakan ini menganggu getaran pita suara dan memengaruhi suara.

Selain pita suara, disfonia spasmodik dapat menyebabkan kejang berulang di bagian tubuh lain, termasuk:

  • mata
  • wajah
  • rahang
  • bibir
  • lidah
  • leher
  • lengan
  • kaki

Baca juga: Suara Serak: Gejala, Penyebab, Bahaya, dan Cara Mengatasi

Disfonia ketegangan otot

Disfonia ketegangan otot adalah suara serak atau adanya sensasi berbeda pada suara akibat ketegangan otot yang berlebihan di dalam dan sekitar kotak suara.

Kondisi ini dikenal sebagai disfonia fungsional yang mengacusaat seseorang mengembangkan pola penggunaan otot karena iritasi, radang tenggorokan, atau stres, di antara kondisi lainnya.

Disfonia ketegangan otot dapat berlanjut serius akibat ketegangan berlebih dan penggunaan suara.

Bentuk-bentuk lain disfonia meliputi:

  • Laringitis: suatu kondisi di mana kotak suara membengkak, teriritasi, dan atau meradang yang dapat mengakibatkan hilangnya suara saat berbicara.
  • Leukoplakia: bercak putih di lidah, mulut, atau bagian dalam pipi
  • Polip, nodul, atau kista pada pita suara: dikenal juga sebagai ‘lesi pita suara’, biasanya dikaitkan dengan penggunaan vokal yang berlebihan atau trauma pita suara
  • Lesi prakanker dan kanker: area sel abnormal (displasia) yang terus berubah dan mungkin berkembang menjadi kanker. Lesi prakanker dapat muncul sebagai plak putih atau merah pada pita suara. Sementara itu, lesi kanker seringkali berukuran lebih besar dan tebal.
  • Kelumpuhan atau kelemahan pita suara: kondisi di mana salah satu atau kedua pita suara tidak membuka atau menutup dengan benar

Gejala

Gejala paling terlihat dari disfonia adalah suara yang menjadi lebih rendah dan serik. Namun, terdapat juga gejala lain seperti:

Baca juga: 6 Penyebab Suara Pecah, Bukan Hanya Pubertas

  • sensasi benjolan di tenggorokan
  • tenggorokan terasa kering
  • terus menerus perlu berdeham
  • batuk terus-menerus
  • kesulitan menelan
  • sakit tenggorokan
  • lendir di tenggorokan

Diagnosis

Dalam mendiagnosis disfonia, ahli THT akan menangani gangguan bersama ahli patologi wicara.

Ahli THT akan bertanya mengenai riwayat kesehatan penderita, seperti kapan disfonia dimulai dan apa keluhan yang dirasakan.

Selain itu, ahli THT juga akan melakukan pemeriksaan fisik seperti laringoskopi atau stroboskopi video untuk mendapat visualisasi dari kelainan anatomi pita suara.

Perawatan

Lama penyembuhan dan penanganan disfonia tergantung pada penyebabnya.

Beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan suara serak dengan cepat meliputi:

  • mengistirahatkan suara
  • minum air putih
  • berhenti atau mengurangi konsumsi rokok

Baca juga: 7 Penyebab Anak Terlambat Bicara dan Cara Mengatasinya

Pencegahan

Berikut beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah suara serak.

  • hindari berbicara di lingkungan yang bising
  • hindari berbicara terlalu keras
  • gunakan mikrofon atau amplifikasi suara jika butuh bersuara keras
  • hindari kafein dalam jumlah besar, seperti kopi, teh, dan soda
  • berhenti merokok atau menjadi perokok pasif
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini tidak diperuntukkan untuk melakukan self diagnosis. Harap selalu melakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

Indeks Penyakit


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau