Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/10/2021, 19:00 WIB
Annisyah Dewi N,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Plak merupakan zat keras yang terbentuk ketika lemak, kolesterol, dan zat lain menumpuk pada dinding arteri.

Faktor risiko

Dilansir dari Medline Plus, terdapat sejumlah kondisi yang meningkatkan risiko seseorang mengalami amaurosis fugax, yaitu:

  • Penyakit jantung, terutama detak jantung tidak teratur (aritmia)
  • Penyalahgunaan alkohol atau kokain
  • Diabetes
  • Stroke
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Kadar kolesterol tinggi
  • Merokok

Baca juga: 2 Hal Penyebab Penglihatan Berkurang saat Usia Bertambah

Selain kondisi di atas, amaurosis fugax juga dapat dipicu oleh gangguan kesehatan lain, seperti:

  • Masalah mata lainnya, seperti peradangan pada saraf mata (neuritis optik)
  • Gangguan pada pembuluh darah atau poliarteritis nodosa
  • Migrain
  • Tumor otak
  • Cedera atau trauma di kepala
  • Multiple sclerosis
  • Lupus

Diagnosis

Untuk mendiagnosis amaurosis fugax, dokter akan melakukan pemeriksaan mata dan sistem saraf secara lengkap.

Mengutip Medline Plus, berikut beberapa tes yang dapat dilakukan dalam mendiagnosis amaurosis fugax:

  1. Magnetic resonance angiography (MRA)
    Untuk mengidentifikasi kerusakan atau penyumbatan akibat bekuan darah atau plak pada arteri karotis
  2. Tes darah
    Untuk mengetahui kadar kolesterol dan gula darah
  3. Elektrokardiogram
    Untuk mengetahui tingkat keteraturan irama jantung

Perawatan

Merangkum Medline Plus dan Healthline, penanganan amaurosis fugax akan disesuaikan dengan kondisi medis yang mendasarinya.

Baca juga: Pandangan Kabur

Jika hasil pemeriksaan menunjukkan kadar kolesterol penderita tinggi dan/atau terdapat bekuan darah pada arteri mata maka dilakukan pengobatan stroke.

Penanganan stroke, meliputi:

  1. Obat pengencer darah, seperti aspirin atau warfarin
  2. Menjalani prosedur pembedahan yang disebut endarterektomi karotis, yaitu pembersihan plak yang dapat menyumbat arteri karotis
  3. Obat penurun tekanan darah

Namun, apabila hasil pemeriksaan tidak menunjukkan penderita mengalami, tetapi berpotensi mengalami stroke maka dokter akan merekomendasikan perubahan gaya hidup, seperti:

  1. Mengurangi konsumsi makanan tinggi lemak, seperti gorengan, makanan olahan, atau makanan cepat saji
  2. Melakukan diet sehat rendah lemak
  3. Hindari minuman beralkohol
  4. Berhenti merokok
  5. Jika penderita memiliki berat badan berlebih maka diharuskan untuk berolahraga selama 60 hingga 90 menit setiap hari
  6. Penderita yang memiliki berat badan ideal, disarankan untuk berolahraga selama 30 menit setiap hari
  7. Mengendalikan penyakit kronis yang dialami penderita, seperti diabetes, tekanan darah tinggi, atau kolesterol tinggi

Komplikasi

Dikutip dari Healthline, meskipun amaurosis fugax umumya terjadi dalam waktu singkat. Namun, kondisi ini dapat menjadi gejala dari stroke.

Baca juga: Mata Berkunang-kunang

Apabila tidak segera mendapat penanganan medis, amaurosis fugax dapat menyebabkan stroke hingga memicu kematian.

Pencegahan

Amaurosis fugax dapat dicegah dengan menghindari faktor pemicunya, seperti:

  • Terapkan gaya hidup sehat
  • Konsumsi makanan dengan gizi seimbang
  • Batasi atau hindari konsumsi makanan tinggi lemak
  • Lakukan olahraga secara rutin untuk menjaga berat badan tetap ideal dan mengurangi risiko penyakit
  • Tidak merokok
  • Hindari minuman beralkohol
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau