KOMPAS.com - Seiring bertambahnya usia, organ tubuh kita biasanya mengalami degradasi, termasuk organ visual kita.
Menurut dokter spesialis mata Claudia Perez Straziota, semua organ tubuh akan terkena dampak dari penuaan dan tidak ada orang yang bisa menghindarinya.
Penurunan fungsi penglihatan karena pertambahan usia biasanya disebabkan oleh dua kondisi, yakni presbiopi dan katarak.
Baca juga: Bahaya Tidur dengan Lampu Menyala yang Harus Kita Waspadai
Mata kita bekerja seperti kamera yang memiliki lensa ototmatis untuk fokus pada apa pun yang kita lihat.
Proses tersebut bekerja melalui kontraksi dan relaksasi otot-otot tertentu yang menggerakan lensa mata.
Ketika kita masih berusia muda, mata bisa meakukan fokus pada jarak yang berbeda tanpa bantuan kacamata atau alat bantu lainnya.
Namun seiring bertambahnya usia, otot tubuh semakin mengendur. Otot mata juga mengalami pengenduran yang membuat kita mulai kehilangan kemampuan untuk memfokuskan lensa mata.
Kondisi inilah yang disebut dengan presbiopi. Melansir Mayo Clinic, presbiopi adalah hilangnya kemampuan mata secara bertahap untuk fokus pada objek-objek terdekat.
Menurut Ztraziota presbiopi biasanya terjadi saat kita memasuki usia 40 tahunan.
"Otot mata juga turut mengalami penurunan fungsi sehingga mengurangi kemampuan kita untuk melihat dari dekat," ucap Straziota.
Senada dengan pendapat Straziota, data Mayo Clinic menyebut gejala presbipi biasanya muncul saat seseorang memasuki usia 40 tahun.
Berikut gejala tersebut:
Selain melemahnya otot-otot mata, protein-pretein dalam lensa mata juga berubah.
Hal ini bisa membuat lensa mata menjadi keruh sehingga mengganggu penglihatan. Kondisi inilah yang disebut dengan katarak.
Biasanya, gejala katarak terjadi ketika seseorang memasuki usia 50 tahun ke atas. Melansir Mayo Clinic, berikut gejala-gejala katarak:
Baca juga: 8 Manfaat Apel, Jaga Imunitas hingga Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Menurut data The National Institute on Aging ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menjaga mata dari penuaan. Berikut cara tersebut:
Selain itu, kita juga harus melakukan pemeriksaan mata rutin untuk mengetahui kondisi kesehatan mata kita.
Melansir Cleveland, berikut frekuensi pemeriksaan mata yang harus kita lakukan:
Jika Anda memiliki kondisi medis lain atau telah didiagnosis mengalami penyakit mata tertentu, ikuti jadwal pemeriksaan mata yang direkomendasikan oleh penyedia layanan kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.