Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/10/2021, 11:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia merupakan negara yang kaya akan rempah-rempah. Rempah-rempah tersebut tak hanya digunakan sebagai bumbu masakan saja, tetapi juga bisa dipakai sebagai bahan pembuatan obat.

Salah satu rempah-rempah yang sering digunakan dalam pengobatan adalah jahe.

Jahe, yang berasal dari tanaman akar berbunga, memberikan berbagai manfaat kesehatan yang luar biasa.

Jahe telah digunakan dalam praktik pengobatan Timur sejak abad ke-9 - dan juga merupakan makanan pokok masakan Asia, India, dan Karibia.

Baca juga: Amaurosis Fugax

Manfaat kesehatan jahe

1. Pereda sakit

Jahe mengandung senyawa yang disebut gingerol. Senyawa tersebut mengandung antioksidan dan dapat mengurangi enzim inflamasi.

Karena itu, jahe bisa membantu mengurangi nyeri dan peradangan, khususnya kram menstruasi dan artritis.

Ahli diet dari Cleveland Clinic, Candace O’Neill, mengatakan bahwa jahe juga dapat meningkatkan nyeri lutut yang terkait dengan osteoartritis.

2. Meningkatkan regulasi gula darah

Senyawa gingerol pada jahe juga membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Hal ini bisa membantu manajemen gejala diabetes tipe 2.

"Jahe mengurangi enzim yang memecah karbohidrat sehingga membantu metabolisme glukosa (gula)," kata O'Neill.

Orang dengan diabetes tipe 2 tidak mampu menghasilkan cukup insulin, yang merupakan kunci untuk memastikan glukosa beredar ke seluruh tubuh dan tidak menumpuk di aliran darah. Jahe juga dapat membantu regulasi hal tersebut.

Penelitian juga menemukan bahwa jahe mendorong otot Anda untuk menyerap glukosa, tanpa mengharuskan Anda untuk mengambil insulin ekstra.

Baca juga: Amaurosis Fugax

3. Mengurangi rasa mual

Makan jahe segar dapat membantu mengurangi mual, termasuk mual di pagi hari, mabuk perjalanan dan efek samping dari beberapa kemoterapi.

Jahe dapat membantu mengurangi mual karena meningkatkan cara makanan bergerak melalui saluran pencernaan.

"Hal tersebut dilakukan dengan memblokir reseptor serotonin di lapisan usus kita," ucap O’Neill.

Hal inilah yang dapat membantu menenangkan saraf yang memicu refleks muntah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau