Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Apa itu Epilepsi, Gejala, dan Penyebabnya

Kompas.com - 16/10/2021, 20:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Epilepsi adalah masalah pada sistem saraf pusat yang menyebabkan ganguan kejang.

Diagnosis epilepsi biasanya diketahui setelah seseorang mengalami kejang berulang dalam waktu 24 jam tanpa ada masalah kesehatan tertentu.

Berikut penjelasan lebih lanjut apa itu epilepsi, gejala, dan penyebabnya.

Baca juga: Epilepsi Fotosensitif: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Apa itu epilepsi?

Dilansir dari NHS, epilepsi adalah gangguan sistem saraf pusat yang menyebabkan aktivitas otak terganggu.

Imbasnya, seseorang mengalami kejang, perubahan perilaku yang tidak biasa, atau kehilangan kesadaran.

Epilepsi dapat dialami setiap orang. Tapi, biasanya masalah kesehatan ini muncul sejak kanak-kanak, atau pada orang di atas umur 60 tahun.

Baca juga: 20 Penyebab Kejang dan Pertolongan Pertama untuk Penderita

Gejala epilepsi

Melansir Mayo Clinic, gejala epilepsi bisa bervariasi pada setiap orang. Ada yang sifat kejangnya ringan sampai parah, seperti:

  • Kebingungan sesaat
  • Mata menatap dan mulut bergumam
  • Otot kaku
  • Lengan dan kaki menyentak tak terkendali
  • Pingsan atau hilang kesadaran
  • Gejala psikologis seperti ketakutan atau kecemasan
  • Tubuh berkedut atau gemetaran
  • Terkadang penderita kehilangan kontrol kandung kemih atau menggigit lidah

Di kebanyakan kasus, gejala epilepsi yang dialami seseorang akan sama ketika kambuh.

Baca juga: Kejang pada Anak: Penyebab, Pertolongan Pertama, Kapan Perlu Waspada

Penyebab epilepsi

Penyebab epilepsi utamanya karena gangguan sinyal listrik di otak atau ledakan aktivitas listrik di otak.

Kondisi ini bisa disebabkan beberapa hal, seperti:

  • Faktor keturunan
  • Stroke
  • Tumor otak
  • Cedera kepala parah
  • Efek penyalahgunaan narkoba dan alkohol
  • Infeksi otak
  • Kekurangan oksigen saat melahirkan

Kadang-kadang, epilepsi juga bisa muncul tanpa sebab jelas. Kondisi ini biasanya terjadi karena gen memengaruhi cara kerja otak.

Epilepsi biasanya merupakan masalah kesehatan menetap atau seumur hidup. Tapi, pengidap epilepsi bisa hidup normal apabila kejangnya terkontrol dengan baik.

Anak dengan epilepsi dapat bersekolah dan pengidap dewasa bisa bekerja di berbagai sektor pekerjaan.

Namun, pengidap epilepsi tidak disarankan untuk mengemudi atau berenang, karena saat kambuh bisa membahayakan penderita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Tips Jaga Gula Darah Saat Idul Adha, Dokter Sarankan Jamu Pahitan
Tips Jaga Gula Darah Saat Idul Adha, Dokter Sarankan Jamu Pahitan
Health
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Musim Pancaroba Bikin Mudah Sakit? Ini Tips dari Dokter agar Tetap Fit
Health
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Health
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Health
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Health
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Health
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Health
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Health
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Health
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Health
Riset FMIPA UI  Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Riset FMIPA UI Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Health
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
Health
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Health
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau