Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab Aterosklerosis yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 18/10/2021, 10:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Penyebab aterosklerosis bisa bermacam-macam.

Beragam penyebab ini kiranya penting untuk dikenali sebagai bagian dari upaya mecegah terjadinya gangguan kesehatan tersebut.

Atherosclerosis atau aterosklerosis adalah penyakit kronis dan progresif di mana plak menumpuk di dinding arteri.

Baca juga: 4 Gejala Aterosklerosis yang Perlu Diwaspadai

Dilansir dari Verywell Health, plak di dinding arteri dapat dibentuk oleh deposit kolesterol dan lipid lain, kalsium, serta sel inflamasi besar yang disebut makrofag.

Setelah plak hadir di arteri, hal itu dapat menyebabkan beberapa jenis masalah.

Pertama, plak dapat menonjol ke dalam arteri dan pada akhirnya menyebabkan penyumbatan sebagian atau seluruh aliran darah.

Stable angina atau angina stabil adalah contoh kondisi medis yang dihasilkan oleh plak yang memburuk secara bertahap.

Kedua, plak dapat menyebabkan trombosis arteri.

Trombosis arteri terjadi ketika plak tiba-tiba pecah, menyebabkan trombus (bekuan darah) terbentuk.

Trombosis dapat menyebabkan oklusi arteri secara tiba-tiba.

Salah satu masalah medis yang disebabkan oleh ruptur plak adalah sindrom koroner akut atau acute coronary syndrome (ACS).

Ketiga, plak dapat melemahkan dinding arteri yang menyebabkan penggelembungan seperti balon keluar dari arteri untuk membentuk apa yang disebut aneurisma.

Pecahnya aneurisma sering menghasilkan pendarahan internal yang parah.

Baca juga: 4 Penyebab Nyeri Dada Selain Penyakit Jantung

Aneurisma aorta yang pecah adalah contoh dari kejadian semacam itu.

Masalah medis umum lainnya yang bisa disebabkan oleh aterosklerosis, termasuk:

Mengerikan bukan? Maka dari itu, aterosklerosis sebaiknya dapat dihindari.

Penyebab aterosklerosis

Perlu diketahui bahwa aterosklerosis adalah penyakit progresif yang dapat dimulai sejak masa kanak-kanak.

Baca juga: 10 Penyebab Serangan Jantung dan Cara Mencegahnya

Dilansir dari Mayo Clinic, meskipun penyebab pastinya tidak diketahui, aterosklerosis dapat dimulai dengan kerusakan atau cedera pada lapisan dalam arteri (endotelium).

Kerusakan tersebut di antaranya dapat disebabkan oleh:

  1. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  2. Kolesterol tinggi (hiperkolesterolemia)
  3. Trigliserida tinggi, sejenis lemak (lipid) dalam darah
  4. Merokok maupun menghirup asap rokok
  5. Resistensi insulin, obesitas, atau diabetes
  6. Peradangan dari penyebab yang tidak diketahui atau dari penyakit seperti radang sendi (arthritis), lupus, psoriasis, atau penyakit radang usus

Setelah dinding bagian dalam arteri rusak, sel darah dan zat lain sering menggumpal di lokasi cedera dan menumpuk di lapisan dalam arteri.

Seiring waktu, timbunan lemak (plak) yang terbuat dari kolesterol dan produk seluler lainnya juga menumpuk di lokasi cedera dan mengeras, kemudian mempersempit arteri.

Organ dan jaringan yang terhubung ke arteri yang tersumbat kemudian tidak menerima cukup darah untuk berfungsi dengan baik.

Akhirnya, potongan-potongan timbunan lemak dapat pecah dan memasuki aliran darah.

Selain itu, lapisan halus plak dapat pecah, menumpahkan kolesterol dan zat lain ke dalam aliran darah. Kondisi ini bisa menyebabkan pembekuan darah yang dapat menghalangi aliran darah ke bagian tertentu dari tubuh.

Baca juga: Bagaimana Kolesterol Tinggi Bisa Menyebabkan Serangan Jantung?

Misalnya, pembekuan darah bisa menyumbat aliran darah ke jantung dan akhirnya dapat menyebabkan serangan jantung.

Pembekuan darah juga dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh, menghalangi aliran darah ke organ lain.

Faktor risiko aterosklerosis

Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko aterosklerosis pada seseorang.

Melansir WebMD, berikut adalah beberapa faktor aterosklerosis yang bisa diwaspadai:

  • Penuaan, di mana orang-orang berusia 40 tahun dilaporkan memiliki sekitar 50 persen kemungkinan terkena aterosklerosis serius dalam hidup. Risikonya meningkat seiring bertambahnya usia. Kebanyakan orang dewasa yang lebih tua dari 60 tahun memiliki beberapa aterosklerosis, tetapi sebagian besar tidak memiliki gejala yang nyata
  • Obesitas
  • Diabetes
  • Asupan alkohol tinggi
  • Tekanan darah tinggi
  • Kolesterol tinggi
  • High levels of C-reactive protein (CRP) sebagai penanda peradangan
  • Sleep apnea
  • Riwayat keluarga penyakit jantung
  • Tidak makan buah dan sayur atau pola makan tidak sehat
  • Tidak berolahraga secara teratur
  • Merokok
  • Stres

Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?

Kabar baiknya, tingkat kematian akibat aterosklerosis dilaporkan telah mengalami penurunan 25 persen dalam 3 dekade terakhir.

Hal ini bisa terjadi tidak terlepas dari penerapan gaya hidup yang lebih baik oleh masyarakat dan tersedianya perawatan medis yang lebih memadai.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau