Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Mengobati Aterosklerosis Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Kompas.com - 19/10/2021, 19:03 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Aterosklerosis adalah kondisi ketika timbunan lemak yang disebut plak terbentuk di arteri, menyebabkannya mengeras dan menyempit.

Pembentukan plak ini dapat mengurangi aliran darah ke berbagai area tubuh, tergantung pada arteri mana yang terpengaruh.

Dilansir dari Everyday Health, perawatan untuk aterosklerosis seringkali penting ketika mempengaruhi arteri yang mengarah ke jantung, suatu kondisi yang dikenal sebagai penyakit arteri koroner.

Baca juga: 4 Gejala Aterosklerosis yang Perlu Diwaspadai

Tetapi, terlepas dari lokasi atau tingkat keparahan penyakit, dokter kemungkinan akan merekomendasikan beberapa jenis perawatan untuk mengendalikan aterosklerosis pada pasien.

Perawatan ini diperlukan untuk mencegah aterosklerosis menjadi lebih buruk dan menyebabkan sejumlah komplikasi yang banyak di antaranya bisa parah, termasuk serangan jantung, stroke, dan penyakit ginjal.

Cara mengobati aterosklerosis

Ada banyak pendekatan yang bisa dilakukan untuk mengobati aterosklerosis, termasuk modifikasi gaya hidup, obat resep, dan prosedur bedah.

Ada juga beberapa pilihan pengobatan alternatif yang bisa dipertimbangkan.

Perawatan khusus yang direkomendasikan dokter untuk aterosklerosis biasanya akan mengacu pada usia, kesehatan secara keseluruhan, tingkat keparahan penyakit, seberapa baik mentolerir perawatan tertentu, dan preferensi pribadi masing-masing pasien.

Melansir Mayo Clinic, perubahan gaya hidup, seperti makan makanan yang sehat dan berolahraga biasanya menjadi pengobatan pertama untuk aterosklerosis.

Perubahan gaya hidup bahkan mungkin menjadi satu-satunya tindakan yang dibutuhkan untuk mengobati aterosklerosis pada pasien.

Baca juga: 6 Penyebab Aterosklerosis yang Perlu Diwaspadai

Tetapi terkadang, pengobatan atau prosedur pembedahan mungkin diperlukan.

Berikut adalah beberapa cara mengobati aterosklerosis yang bisa dilalui:

1. Konsumsi obat-obatan

Banyak obat berbeda tersedia untuk memperlambat atau bahkan membalikkan efek aterosklerosis.

Berikut adalah beberapa obat yang digunakan untuk mengobati aterosklerosis:

  • Statin dan obat kolesterol lainnya

Menurunkan kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat secara agresif dapat memperlambat, menghentikan, atau bahkan menghilangkan penumpukan timbunan lemak di arteri.

Baca juga: 8 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Tak Disadari

Statin biasanya diresepkan untuk menurunkan kolesterol, meningkatkan kesehatan arteri dan mencegah aterosklerosis.

Ada banyak jenis obat penurun kolesterol lainnya, termasuk penghambat penyerapan kolesterol yang disebut ezetimibe (Zetia).

Seorang penderita aterosklerosis mungkin saja memerlukan lebih dari satu jenis obat kolesterol.

  • Pengencer darah

Dokter mungkin meresepkan obat pengencer darah, seperti aspirin untuk mengurangi risiko pasien bahwa trombosit akan menggumpal di arteri yang menyempit, membentuk bekuan darah dan menyebabkan penyumbatan lebih lanjut.

  • Obat tekanan darah

Obat untuk menurunkan tekanan darah tidak membantu melawan aterosklerosis, tetapi mungkin bisa mencegah atau mengobati komplikasi yang berhubungan dengan penyakit.

Misalnya, obat tekanan darah tertentu dapat membantu mengurangi risiko serangan jantung.

Baca juga: 15 Makanan Penurun Darah Tinggi untuk Atasi Hipertensi

  • Obat lain

Dokter mungkin meresepkan obat lain untuk mengontrol kondisi kesehatan yang meningkatkan risiko aterosklerosis, seperti diabetes.

Obat khusus untuk mengobati gejala aterosklerosis, seperti nyeri kaki saat berolahraga juga dapat diresepkan.

2. Pembedahan atau prosedur lainnya

Terkadang pengobatan yang lebih agresif diperlukan untuk mengobati aterosklerosis.

Jika pasien memiliki gejala yang parah atau penyumbatan, dokter dapat merekomendasikan salah satu dari prosedur bedah berikut:

  • Angioplasti dan penempatan stent

Prosedur yang bisa juga disebut intervensi koroner perkutan ini dapat membantu membuka arteri yang tersumbat atau tersumbat.

Baca juga: Ciri Nyeri Dada yang Mengarah pada Gejala Penyakit Jantung Koroner

Dokter memasukkan kateter ke dalam arteri yang bermasalah.

Kateter kedua dengan balon kempis di ujungnya dilewatkan melalui kateter pertama ke penyumbatan.

Dokter kemudian mengembangkan balon, memperlebar arteri. Tabung mesh (stent) biasanya dibiarkan di arteri untuk membantu membukanya.

  • Endarterektomi

Terkadang, penumpukan plak harus diangkat melalui pembedahan dari dinding arteri yang menyempit.

Ketika prosedur dilakukan pada arteri di leher (arteri karotid), itu disebut endarterektomi karotid.

  • Terapi fibrinolitik

Jika pasien memiliki arteri yang tersumbat oleh bekuan darah, dokter mungkin menggunakan obat pelarut bekuan darah untuk memecahnya.

  • Operasi bypass arteri koroner

Dalam melakukan operasi jantung terbuka ini, dokter mengambil pembuluh darah yang sehat dari bagian lain di tubuh untuk membuat bypass di sekitar arteri yang tersumbat, mengarahkan aliran darah.

Terkadang bypass adalah cangkok yang terbuat dari bahan sintetis.

Baca juga: 4 Penyebab Nyeri Dada Selain Penyakit Jantung

3. Gaya hidup dan pengobatan rumah

Perubahan gaya hidup diyakini dapat membantu pasien mencegah atau memperlambat perkembangan aterosklerosis.

Ini termasuk:

  • Berhenti merokok

Merokok telah terbukti dapat merusak arteri.

Dengan demikian, berhenti merokok adalah hal terbaik yang dapat dilakukan untuk menjaga arteri tetap sehat dan mencegah komplikasi aterosklerosis.

  • Berolahraga hampir setiap hari dalam seminggu

Olahraga teratur diyakini dapat meningkatkan aliran darah, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi risiko kondisi yang bisa meningkatkan risiko aterosklerosis dan penyakit jantung.

Baca juga: Bagaimana Olahraga yang Tepat untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh?

Coba targetkan untuk berolahraga setidaknya 30 menit hampir setiap hari dalam seminggu.

Jika tidak dapat memasukkan semuanya ke dalam satu sesi, coba bagi menjadi interval 10 menit.

  • Menurunkan berat badan ekstra dan mempertahankan berat badan yang sehat

Jika penderita aterosklerosis mengalami obesitas, kehilangan berat badan bahkan hanya beberapa kilogram diyakini sudah dapat mengurangi risiko tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi.

Seperti diketahui, keduanya adalah faktor risiko utama untuk mengembangkan aterosklerosis.

Target berat badan sehat bisa dikonsultasikan dengan dokter. 

  • Makan makanan sehat

Diet jantung sehat yang penuh dengan buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan rendah karbohidrat olahan, gula, lemak jenuh dan natrium dapat membantu dalam mengontrol berat badan, tekanan darah, kolesterol dan gula darah.

Cobalah mengganti roti gandum utuh sebagai pengganti roti putih.

Baca juga: 9 Makanan yang Mengandung Karbohidrat Tinggi untuk Dihindari Saat Diet

Ambil apel, pisang, atau batang wortel sebagai camilan.

Baca label nutrisi sebagai panduan untuk mengontrol jumlah garam dan lemak yang dimakan.

Ingatlah untuk gunakan lemak tak jenuh tunggal, seperti minyak zaitun, dan kurangi atau hilangkan gula dan pengganti gula.

  • Kelola stres

Kurangi stres sebanyak mungkin. Coba berlatih teknik yang sehat untuk mengelola stres, seperti relaksasi otot dan pernapasan dalam.

Jika memiliki kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, atau penyakit kronis lainnya, pasien harus dapat konsultasikan dengan dokter untuk mengelola kondisi tersebut dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

4. Obat alternatif

Diperkirakan bahwa beberapa makanan dan suplemen herbal dapat membantu mengurangi kadar kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi yang menjadi faktor risiko utama untuk mengembangkan aterosklerosis.

Baca juga: 9 Tanaman Herbal untuk Mengobati Asam Urat

Dengan persetujuan dokter, penderita aterosklerosis mungkin dapat mempertimbangkan suplemen dan produk ini:

  • Asam alfa-linolenat
  • Barley atau jelai
  • Beta-sitosterol (ditemukan dalam suplemen dan beberapa margarin, seperti Promise Activ)
  • Psyllium pirang (ditemukan dalam kulit biji dan produk seperti Metamucil)
  • Kalsium
  • Biji cokelat
  • Minyak ikan
  • Bawang putih
  • Teh hijau
  • Dedak gandum (ditemukan dalam oatmeal dan gandum utuh)
  • Sitostanol (ditemukan dalam suplemen dan beberapa margarin, seperti Benecol)

Untuk diingat kembali, sebaiknya selalu bicarakan lebih dulu dengan dokter sebelum mencoba obat alternatif dalam perawatan aterosklerosis.

Beberapa suplemen pasalnya dapat berinteraksi dengan obat-obatan, menyebabkan efek samping yang berbahaya.

Baca juga: 4 Gejala Penyakit Jantung Koroner yang Perlu Diwaspadai

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau