KOMPAS.com - Bahaya leptospirosis ternyata tidak boleh dianggap sepele. Pasalnya, di beberapa kasus, penyakit ini tak jarang menjadi wabah dan bisa menimbulkan kematian.
Perlu diketahui, penyakit ini rawan menyerang orang-orang yang tinggal dan berkegiatan di wilayah banjir atau banyak genangan.
Untuk meningkatkan kewaspadaan pada penyakit yang dikenal dengan kencing tikus ini, kenali apa itu leptospirosis, ciri-ciri, bahaya, sampai pencegahannya.
Baca juga: 7 Penyakit Menular yang Rawan Menyerang di Musim Banjir
Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, leptospirosis adalah penyakit yang menular lewat urine atau kencing tikus.
Penyebab leptospirosis berasal dari infeksi bakteri leptospira. Bakteri ini bisa bertahan di dalam genangan air, seperti saat banjir.
Penularan leptospirosis dari kencing tikus sampai masuk ke tubuh bisa melalui selaput lendir, seperti mata, hidung, makanan yang tidak bersih.
Celah penularan penyakit ini juga dapat masuk ke tubuh lewat kulit yang lecet dan tak sengaja terpapar bakteri leptospira.
Penyakit ini rentan menyerang orang yang tinggal atau beraktivitas di kawasan banjir, berkegiatan di sungai atau danau atau kubangan sawah tanpa alas kaki, atau kontak dengan hewan yang terinfeksi bakteri leptospira.
Baca juga: 6 Minuman Hangat dan Sehat, Cocok untuk Musim Hujan
Terdapat beberapa ciri-ciri leptospirosis yang sering dirasakan penderitanya, antara lain:
Beberapa gejala leptospirosis ini akan muncul dalam waktu dua minggu sejak penderita terpapar penyakit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.