Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Merenggut Nyawa, Kenali Gejala Sindrom Gangguan Pernapasan Akut

Kompas.com - 06/11/2021, 09:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Sindrom gangguan pernapasan akut atau acute respiratory distress syndrome (ARDS) terjadi ketika cairan menumpuk di kantung udara kecil yang elastis (alveoli) di paru-paru Anda.

Cairan tersebut membuat paru-paru Anda tidak terisi dengan udara yang cukup, yang berarti lebih sedikit oksigen yang mencapai aliran darah Anda.

Kondisi ini membuat organ Anda kekurangan oksigen yang mereka butuhkan untuk berfungsi.

Melansir dari Mayo Clinic, sindrom gangguan pernapasan akut biasanya terjadi pada orang yang sudah sakit kritis atau yang memiliki cedera yang signifikan.

Baca juga: Hubungan Pneumonia dan Kanker Paru-paru yang Penting Diketahui

 

Sesak napas yang parah – gejala utama ARDS – biasanya berkembang dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah cedera atau infeksi yang memicu.

Banyak orang yang mengembangkan ARDS tidak bertahan hidup.

Risiko kematian meningkat seiring bertambahnya usia dan tingkat keparahan penyakit.

Dari orang-orang yang selamat dari ARDS, beberapa sembuh total sementara yang lain mengalami kerusakan permanen pada paru-paru mereka.

Gejala

Tanda dan gejala ARDS dapat bervariasi dalam intensitas, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahannya, serta adanya penyakit jantung atau paru-paru yang mendasarinya.

Beberapa gejala yang mungkin muncul adalah sebagai berikut.

  • Sesak napas yang parah
  • Pernapasan yang sulit dan luar biasa cepat
  • Tekanan darah rendah
  • Kebingungan dan kelelahan yang luar biasa

Baca juga: Menyerang Paru-paru, Apa Perbedaan Bronkiolitis dan Bronkitis?

Penyebab

Penyebab mekanis sindrom gangguan pernapasan akut adalah cairan bocor dari pembuluh darah terkecil di paru-paru ke dalam kantung udara kecil tempat darah teroksigenasi.

Biasanya, membran pelindung menyimpan cairan ini di dalam pembuluh.

Penyakit atau cedera parah, bagaimana pun, dapat menyebabkan kerusakan pada membran, yang menyebabkan kebocoran cairan ARDS.

Penyebab yang mendasari ARDS meliputi:

  • Sepsis. Penyebab ARDS yang paling umum adalah sepsis, infeksi aliran darah yang serius dan meluas.
  • Menghirup zat berbahaya. Menghirup asap atau bahan kimia dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan ARDS, seperti halnya menghirup (aspirasi) muntah atau episode hampir tenggelam.
  • Pneumonia berat. Kasus pneumonia yang parah biasanya mempengaruhi kelima lobus paru-paru.
  • Kepala, dada atau cedera besar lainnya. Kecelakaan, seperti jatuh atau tabrakan mobil, secara langsung dapat merusak paru-paru atau bagian otak yang mengontrol pernapasan.
  • Penyakit virus corona 2019 (Covid-19). Orang yang memiliki Covid-19 yang parah dapat mengembangkan ARDS.
  • Yang lain. Pankreatitis (radang pankreas), transfusi darah masif dan luka bakar.

Baca juga: 10 Gejala Abses Paru-paru yang Perlu Diwaspadai

Penanganan

Tujuan pertama dalam mengobati kondisi ini adalah untuk meningkatkan kadar oksigen dalam darah Anda.

Tanpa oksigen, organ Anda tidak dapat berfungsi dengan baik.

Oksigen

Untuk mendapatkan lebih banyak oksigen ke dalam aliran darah, dokter kemungkinan akan menggunakan:

  • Oksigen tambahan. Untuk gejala yang lebih ringan atau sebagai tindakan sementara, oksigen dapat diberikan melalui masker yang pas di hidung dan mulut Anda.
  • Ventilasi mekanis. Kebanyakan orang dengan ARDS akan membutuhkan bantuan mesin untuk bernapas. Ventilator mekanis mendorong udara ke paru-paru Anda dan memaksa sebagian cairan keluar dari kantung udara.

Mengelola cairan

Mengelola jumlah cairan intravena dengan hati-hati sangat penting.

Terlalu banyak cairan dapat meningkatkan penumpukan cairan di paru-paru.

Terlalu sedikit cairan dapat membebani jantung dan organ lain dan menyebabkan syok.

Obat-obatan

Orang dengan ARDS biasanya diberikan obat untuk:

  • Mencegah dan mengobati infeksi
  • Menghilangkan rasa sakit dan ketidaknyamanan
  • Mencegah penggumpalan darah di kaki dan paru-paru
  • Meminimalkan refluks lambung
  • Tenang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau