KOMPAS.com – Meski sama-sama terjadi di paru-paru, pneumonia dan kanker paru-paru adalah dua penyakit yang berbeda.
Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang menyebabkan kesulitan bernapas dan penumpukan cairan di paru-paru.
Oleh sebab itu, pneumonia sering disebut juga dengan istilah paru-paru basah.
Baca juga: 8 Gejala Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai
Berbagai virus, bakteri, dan jamur dapat menjadi penyebab pneumonia.
Sedangkan kanker paru-paru adalah penyakit yang berkembang karena pertumbuhan berlebih dari sel-sel di paru-paru yang dapat membentuk tumor ganas.
Sekilas pneumonia terkesan menjadi penyakit atau kondisi yang lebih ringan ketimbang kanker paru-paru.
Di mana, beberapa orang mungkin menyangka bahwa pneumonia bisa meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru.
Padahal justru sebaliknya. Pneumonia dapat berkembang sebagai komplikasi kanker paru-paru.
Melansir Medical News Today, kanker paru-paru dapat meningkatkan risiko pneumonia dengan melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Individu yang memiliki sistem kekebalan yang lemah diketahui lebih rentan untuk bisa mengembangkan pneumonia.
Baca juga: 3 Penyebab Paru-paru Basah yang Perlu Diwaspadai
Untuk alasan ini, 50-70 persen orang dengan kanker paru-paru dilaporkan telah mengembangkan infeksi paru-paru yang serius, seperti pneumonia.
Selain itu, terapi intensif yang digunakan dokter untuk mengobati kanker paru-paru seringkali sangat mengurangi fungsi kekebalan tubuh.
Ini berarti bahwa penderita kanker paru-paru mungkin kurang mampu mencegah agen infeksi memasuki tubuh.
Penderita kanker paru mungkin juga memiliki lebih banyak kesulitan dalam melawan infeksi dan mungkin tidak merespon dengan baik terhadap obat-obatan.
Bagi mereka, infeksi adalah risiko kesehatan yang serius.