Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dianggap Sumber Penyakit, Kenali Manfaat Jeroan bagi Kesehatan

Kompas.com - 09/11/2021, 06:00 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

Vitamin B juga berhubungan dengan menjaga kesehatan tekanan darah, menurunkan kolesterol tinggi, dan membentuk pembuluh darah yang sehat.

Mereka bermanfaat bagi otak dan telah ditemukan untuk mengurangi risiko penyakit Alzheimer, demensia , depresi, dan kecemasan.

Daging jantung juga merupakan sumber koenzim Q10 (CoQ10).

Ini adalah antioksidan dan dapat membantu mengobati dan mencegah penyakit tertentu, terutama penyakit jantung.

CoQ10 telah terbukti memperlambat proses penuaan dan meningkatkan tingkat energi.

Baca juga: 5 Makanan Cegah Risiko Kanker Prostat, Pria Wajib Tahu

Lidah

Daging lidah kaya akan kalori dan asam lemak, serta seng, zat besi, kolin, dan vitamin B12.

Daging ini dianggap sangat bermanfaat bagi mereka yang baru sembuh dari sakit atau bagi wanita yang sedang hamil.

Folat adalah vitamin dalam jeroan yang dianggap bermanfaat untuk kesuburan dan membantu menghindari cacat janin pada bayi, seperti spina bifida dan masalah jantung.

Selain itu, vitamin B6 dapat membantu selama fase morning sickness kehamilan.

Risiko mengonsumsi jeroan

Daging organ tinggi kolesterol dan lemak jenuh.

Berlawanan dengan kepercayaan populer, kolesterol dan lemak jenuh sekarang dianggap penting untuk diet seimbang, tetapi harus dikonsumsi dalam jumlah sedang.

Pedoman diet Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menyatakan bahwa lemak jenuh harus dibatasi hingga 10 persen atau kurang dari kalori individu .

Namun, untuk orang dewasa yang perlu menurunkan kolesterol mereka, American Heart Association merekomendasikan bahwa lemak jenuh tidak boleh lebih dari 5-6 persen dari asupan kalori harian.

Juga diyakini secara luas bahwa orang yang menderita asam urat harus menghindari makan daging organ karena mengandung purin, molekul yang terkait dengan penyakit asam urat.

Selain itu, ada kekhawatiran bahwa hewan yang telah terpapar racun dan pestisida akan memiliki toksisitas pada organ mereka.

Penting untuk diingat bahwa sementara organ, seperti hati dan ginjal, bertindak sebagai filter untuk racun yang masuk ke dalam tubuh, mereka mengeluarkan racun tersebut dan tidak menyimpannya.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com