KOMPAS.com - Kecemasan atau anxiety adalah emosi yang ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan perubahan fisik seperti peningkatan tekanan darah.
Sebenarnya, hal yang wajar jika kita cemas karena momen atau peristiwa tertentu.
Namun, rasa cemas tersebut bisa menjadi hal yang menggangu ketika terjadi secara inrensif dan membuat kita tak mampu menjalani aktivita harian.
Karena itu, mengetahui perbedaan antara perasaan cemas yang normal dan gangguan kecemasan yang memerlukan perhatian medis dapat membantu seseorang mengidentifikasi dan mengobati kondisi tersebut.
Baca juga: 7 Cara Mengatasi Mual saat Perut Kosong
Ketika seseorang menghadapi pemicu yang berpotensi membahayakan atau mengkhawatirkan, perasaan cemas akan muncul dan diperlukan untuk bertahan hidup.
Respon cemas tersebut timbul karena aliran adrenalin, hormon dan pembawa pesan kimiawi di otak.
Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan manusia untuk secara fisik menghadapi atau melarikan diri dari segala potensi ancaman terhadap keselamatan.
Perasaan gugup atau cemas sebelum peristiwa penting dalam hidup atau selama situasi sulit adalah reaksi alami dari tubuh.
Namun, cemas bisa menjadi pertanda adanya gangguan jika terjadi secara berlebihan dan disertai gejala fisik seperti eningkatan tekanan darah dan mual.
Gangguan kecemasan semacam ini bisa mengganggu fungsi sehari-hari. Kecemasan juga memerlukan pertolongan medis jika disertai gejala berikut:
Orang yang memiliki gangguan kecemasan mengalami gejala tersebut secara persisten atau ekstrem. Hal tersebut juga bisa muncul tanpa pemicu yang jelas.
Namun untuk mengetahui apakah Anda mengalami gangguan kecemasan atau tidak, sebaiknya konsultasikan diri ke profesional kesehatan mental.
Ketika Anda mengalami gangguan kecemasan, Anda juga bisa mengontrol gejala dengan melakukan hal berikut:
1. Ambil waktu istirahat
Anda bisa mengambil waktu sejenak untuk istirahat atau relaksasi dengan berlatih yoga, mendengarkan musik, meditasi, atau pijat.