Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Beda Nyeri Dada karena GERD dan Serangan Jantung?

Kompas.com - 10/11/2021, 10:31 WIB
Galih Pangestu Jati

Penulis

KOMPAS.com - Nyeri dada bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang mengalami serangan jantung.

Namun, nyeri dada juga merupakan gejala umum dari kondisi lain, seperti penyakit refluks gastroesofagus.

Dokter menyebut nyeri akibat serangan jantung dan kondisi lain yang memengaruhi sistem kardiovaskular sebagai nyeri dada jantung.

Nyeri yang tidak berasal dari sistem kardiovaskular disebut nyeri dada nonkardiak.

Penyakit refluks gastroesofageal (GERD) dapat menyebabkan mulas, yang merupakan jenis nyeri dada nonkardiak yang umum.

Baca juga: 10 Penyebab GERD yang Umum Terjadi

Sementara serangan jantung adalah keadaan darurat medis yang mengancam jiwa, mulas tidak.

Oleh karena itu, kemampuan untuk mengenali perbedaan antara nyeri dada jantung dan nonkardiak menjadi sangat penting.

Melansir dari Medical News Today, saat mencoba membedakan antara nyeri dada jantung dan nonkardiak, seseorang perlu mempertimbangkan tiga faktor berikut:

  • lokasi nyeri
  • rasa sakit
  • gejala yang menyertai

Berikut ini penjelasan yang lebih rinci mengenai tiga faktor berikut.

Lokasi nyeri dada

Baik nyeri dada kardiak maupun nonkardiak dapat terjadi di tengah dada di belakang tulang dada.

Namun, nyeri dada jantung dapat menyebar ke seluruh dada dan bahkan mempengaruhi bagian tubuh lainnya, seperti:

  • lengan
  • kembali
  • bahu
  • leher atau tenggorokan
  • rahang
  • gigi

Nyeri dada nonkardiak, seperti mulas, cenderung tetap terlokalisir, artinya tidak menyebar ke area lain.

Mulas biasanya berkembang di belakang atau di bawah tulang dada.

Baca juga: Makanan yang Harus Dihindari Penderita GERD

Rasa sakit

Beberapa kata yang digunakan orang untuk menggambarkan nyeri dada jantung adalah:

  • tekanan
  • tindihan
  • berat
  • kesempurnaan
  • pengetatan
  • sakit
  • pembakaran

Sebaliknya, nyeri dada nonkardiak cenderung terasa seperti sensasi menusuk atau terbakar yang intens tepat di bawah permukaan kulit.

Batuk, bernapas, atau bergerak dapat mempengaruhi intensitas nyeri dada nonkardiak, sedangkan tingkat keparahan nyeri dada jantung biasanya tetap stabil, bahkan saat istirahat.

Gejala penyerta

Gejala-gejala yang menyertai nyeri dada dapat menjadi indikasi penting apakah itu jantung atau nonjantung.

Gejala-gejala yang dapat terjadi bersamaan dengan nyeri dada jantung dapat meliputi:

  • sesak napas
  • detak jantung tak teratur
  • pusing atau sakit kepala ringan
  • mati rasa
  • rasa sakit atau ketidaknyamanan di bagian lain dari tubuh, seperti lengan, leher, rahang, bahu, dan punggung

Gejala yang menunjukkan bahwa nyeri dada berasal dari mulas atau GERD dapat meliputi:

  • nyeri atau kesulitan menelan
  • kembung
  • bersendawa atau cegukan
  • bau mulut
  • sebuah sakit atau jengkel tenggorokan
  • rasa tidak enak atau asam di mulut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau